Netanyahu Paparkan 5 Syarat Untuk Akhiri Perang Gaza

Netanyahu Paparkan 5 Syarat Untuk Akhiri Perang Gaza

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuturkan strategi perangnya pada konferensi pers di Kantor Perdana Menteri Yerusalem pada Minggu, 10 Agustus 2025--ABIR SULTAN / POOL / AFP

HARIAN DISWAY - Dalam konferensi pers di Yerusalem pada Minggu, 10 Agustus 2025 Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menguraikan visi perang Gaza menjelang rapat darurat Dewan Keamanan PBB.

Netanyahu menyatakan 5 prinsip dasar bagi Israel untuk mengakhiri perang di Gaza, meliputi:

  1. Pelucutan senjata Hamas
  2. Pembebasan seluruh sandera
  3. Demilitarisasi Gaza
  4. Israel memiliki kontrol penuh atas keamanan di Jalur Gaza
  5. Administrasi sipil untuk non-Israel

BACA JUGA:Strategi Perang Baru Israel: Netanyahu Ingin Kuasai Seluruh Jalur Gaza

Netanyahu menyampaikan bahwa mereka akan membuat buffer zone di sepanjang perbatasan Israel-Gaza untuk mencegah serangan.

Selain itu, Netanyahu juga mengatakan bahwa perang dapat berakhir apabila Hamas membebaskan seluruh sandera dan menurunkan senjata.

“Perang dapat berakhir besok apabila Hamas menurunkan senjata dan membebaskan seluruh sandera,” tutur Netanyahu.

Dia menuding Hamas masih memiliki ribuan pasukan bersenjata di Gaza dan menegaskan bahwa rencana militer Israel bertujuan untuk menumpas ancaman tersebut.

BACA JUGA:Kabinet Israel Setujui Strategi Baru Netanyahu Kuasai Penuh Gaza

“Mengingat penolakan Hamas untuk meletakkan senjata, Israel tidak memiliki pilihan selain mengalahkan Hamas,” tegas Netanyahu.

Hingga kini, Israel memegang kendali atas 75% dari Jalur Gaza dan berencana akan menduduki wilayah yang tersisa. 

“Masih ada dua wilayah yang tersisa yaitu Gaza dan kamp-kamp di Al-Mawasi,” tutur Netanyahu sembari menegaskan bahwa kedua wilayah itu menjadi tempat persembunyian Hamas.

BACA JUGA:Rencana Netanyahu Kuasai Penuh Gaza Tuai Kecaman dari Komunitas Internasional Maupun Warga Israel Sendiri

Sebelumnya, Kabinet Keamanan Israel telah memerintahkan IDF untuk menduduki seluruh Jalur Gaza. Meskipun mendapat kecaman dari berbagai pihak, Netanyahu tetap bersikeras untuk melanjutkan strategi perang tersebut.

“Rencana ini hanya akan memperparah krisis kemanusiaan yang berada di Gaza termasuk pengungsian paksa, pembunuhan, dan perusakan yang lebih parah,” tutur asisten Sekretaris Jenderal PBB Miroslav Jenca pada Minggu lalu.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: afp