Kolaborasi Indonesia-Belanda Hadirkan Pakar Sekolah Luar Biasa

Selasa 01-10-2024,13:07 WIB
Reporter : Noor Arief Prasetyo
Editor : Noor Arief Prasetyo

HARIAN DISWAY - Puluhan anak-anak penyandang disabilitas itu tak kuasa menyembunyikan wajah bahagianya, saat Hans Reede yang sangat mereka nantikan tiba. Tangan-tangan mungil mereka serentak melambaikan bendera penuh semangat kegembiraan. Sang merah putih pun berkelebatan, berdampingan dengan bendera Belanda dan Malaysia.

Senin, 30 September 2024, Sekolah Luar Biasa (SLB) Kristen Pelangi Kasih di Pasirian, Lumajang kedatangan tamu istimewa. Tamu itu berasal dari kota kecil Lichtenvoorde di Belanda dan bukan orang sembarangan. Dia adalah pakar pendidikan sekolah luar biasa yang  berpengalaman menangani SLB di berbagai negara.

Kehadiran dia adalah buah perjuangan SLB Kristen Pelangi kasih dan beberapa SLB lain di kabupaten Lumajang selama satu tahun belakangan ini. Di bawah bimbingan Siti Zahro, Fasilitator Sekolah Penggerak angkatan 1, mereka berjibaku melengkapi segala persyaratan administrasi untuk mendatangkan tenaga ahli dari PUM Belanda. 

Dosen Universitas Surabaya yang akrab disapa Siti ini menjelaskan bahwa meski setelah purna tugas setelah tiga tahun pengabdian di Lumajang dan harus pindah ke Blitar, namun beliau tetap berkomitmen selalu ada saat teman-teman SLB binaannya membutuhkan bantuan. Keberhasilan menghadirkan tenaga ahli dari PUM Belanda inilah salah satu buktinya.


Hans Reede memberikan materi dalam workshop di Sekolah Luar Biasa (SLB) Kristen Pelangi Kasih di Pasirian, Lumajang --

Programma Uitzending Manager (PUM) adalah lembaga nonpemerintah di bawah kementerian Luar Negeri Belanda yang bergerak membantu pengembangan bisnis kecil menengah di banyak negara berkembang.

Karena itulah, SLB Kristen Pelangi Kasih mengajak kolaborasi beberapa SLB lain di Lumajang untuk mengajukan bantuan pelatihan guna membenahi sektor usaha yang menopang kegiatan belajar mengajar.

Tak dinyana, PUM Belanda justru mengirimkan pakar pendidikan sekolah luar biasa. Untuk menyempurnakan sistem pendidikan yang telah berjalan selama ini. 

Selama ini SLB Kristen Pelangi Kasih telah mencetak sejarah sebagai lembaga non UMKM pertama yang mendapatkan bantuan tenaga ahli bidang pendidikan.

Workshop yang berlangsung selama tiga hari ini diikuti oleh 17 SLB lain dari Lumajang, Jember, dan Banyuwangi. Beberapa pejabat pejabat yang hadir dalam acara pembukaan adalah Mujiono, perwakilan BBGP Provinsi Jawa Timur; Rustamhari dari BBPMP Provinsi Jawa Timur, Didik perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, serta Sugeng sebagai Kepala Cabang Dinas Wilayah Jember dan Lumajang. 

Dalam sambutannya, Mujiono mengharapkan kegiatan ini tidak berhenti sampai disini saja. Tapi tetap berkelanjutan untuk membawa banyak SLB di Jawa Timur menuju level yang lebih baik. Bahkan naik ke level internasional. 

Keberadaan SLB Kristen Pelangi Kasih ini adalah bukti nyata akan keberhasilan program sekolah penggerak di Jawa Timur.

Setelah selesai kegiatan workshop, Hans akan tetap tinggal di SLB Pelangi Kasih sampai 2 minggu ke depan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk keseriusannya menggali segala persoalan yang terjadi dan menemukan solusi.

Tak berhenti sampai disitu, Hans juga berkomitmen untuk mendedikasikan ilmu dan pengalamannya dalam bidang sekolah disabilitas guna membantu semua SLB yang ada. Khususnya para peserta workshop yang datang dari berbagai kota.

Bersama dengan kunjungan pakar dari PUM Belanda ini, hadir juga Timothy Ho dari Malaysia. Beliau adalah sahabat sekaligus konsultan SLB Pelangi Kasih yang telah sembilan tahun membantu pengembangan yayasan.

Kategori :