Pembubaran Diskusi Forum Tanah Air, Pergulatan Politik Jadi Kriminal

Selasa 01-10-2024,15:57 WIB
Oleh: Djono W. Oesman

Penetapan Romy sebagai anggota DPR RI tertuang dalam Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 1401 Tahun 2024, yang ditandatangani Ketua KPU RI Mochamad Afifuddin, 27 September 2024.

Disebut mendadak, sebab, mestinya (berdasar hasil pemilu) Romy Soekarno tidak terpilih dari hasil Pemilu 2024. Perolehan suaranya, ia kalah.

PDIP mendapat dua kursi di Jawa Timur VI yang meliputi Kota Blitar dan Kediri serta Kabupaten Tulungagung. Caleg PDIP yang meraih suara terbanyak adalah adik calon mantan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Pulung Agustanto, dengan 165.869 suara. Disusul Sri Rahayu yang mendulang 111.284 suara. 

Romy berada di posisi keempat dengan 51.245 suara. Romy berada di bawah perolehan suara Arteria Dahlan yang mendapat 62.242 suara. 

Namun, di luar dugaan banyak orang, caleg terpilih Sri Rahayu mengundurkan diri. Tanpa alasan. Sri juga ogah diwawancarai wartawan soal itu. Maka, seharusnya yang terpilih adalah Arteria Dahlan (sesuai urutan perolehan suara). Tapi, lagi-lagi Arteria juga mengundurkan diri. Dengan begitu, Romy pun ditetapkan KPU RI sebagai anggota DPR RI terpilih.

Maka, anggota DPR periode 2024–2029, ada Puan Maharani dan Romy Soekarno. Itu pun bukan politik dinasti, melainkan hereditary politicians. No problem, ’tak masalah’. 

Jadi, heboh politik dinasti Jokowi yang akan didiskusikan di Kemang, kemudian didemo sehingga terjadi kerusuhan, adalah bagian dari pergulatan politik Indonesia. Tapi, pergulatan politik bisa menimbulkan pergulatan kriminal. Akhirnya jadi urusan polisi. (*)

 

Kategori :