Khofifah Jadi Pembina HKTI Jatim

Rabu 02-10-2024,19:34 WIB
Reporter : Michael Fredy Yacob
Editor : Noor Arief Prasetyo

Khofifah mengatakan, menyampaikan optimisme dan juga komitmennya untuk mengembangkan sektor pertanian di Jawa Timur. 

“Hampir di semua sektor kita tertinggi. Mulai pertanian, peternakan, perikanan, Jawa Timur  tertinggi secara nasional. Itulah mengapa  Jawa Timur disebut sebagai lumbung pangan nasional,” kata Khofifah. 

Karena itu, secara khusus dalam kesempatan ini Khofifah menyampaikan pada Ketua Umum HKTI Fadli Zon untuk mengupayakan bersama bagaimana  Indonesia bisa mewujudkan swasembada daging seperti yang telah dicapai Jawa Timur.

“Swasembada daging saya rasa sangat mudah untuk bisa dihitung. Karena di Jatim itu ada Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB)  milik Kementan di Singosari. Memang milik Kementerian Pertanian, namun lembaga tersebut telah memberi banyak manfaat dan berkah untuk sektor peternakan Jawa Timur.

“Saya ketika misi dagang, sering menyampaikan ayo kirim tim untuk belajar ke BBIB. Karena lebih dari 20 negara di dunia itu mengirim tim untuk belajar bagaimana bisa menyiapkan seperti BBIB,” ujar Khofifah.

“Karena daging jauh lebih mudah dan sangat bisa diukur. Beda dengan padi misalnya. Tapi untuk daging lebih mudah diukur untuk bisa swasembada,” ujarnya. 

Tidak hanya itu, Khofifah juga menyebutkan tekadnya untuk membuat Smart Village di Jawa Timur. Pasalnya saat ini Jatim sudah memiliki 4.000 lebih desa mandiri.  “Maka kita sudah siapkan desa mandiri rakyatnya cerdas sejahtera. Itu sebetulnya pintu masuk ke smart village,” katanya. 

Tak ketinggalan, Jatim juga sudah punya desa devisa yang jumlahnya tertinggi di Indonesia. Dengan adanya desa devisa dan juga smart village maka akan menjadi alat untuk menahan agar anak anak muda tidak hijrah ke kota. “Karena mereka sudah bisa mendapatkan income jadi ibaratnya mereka bergerak di desa tapi rejeki  kota. Ini yang akan kita bangun bersama,” ucapnya.

Di sektor pertanian, Khofifah juga ingin mewujudkan plaza ikan yang nantinya bisa untuk menjadi daya tarik sektor wisata di Jawa Timur. Pasalnya di negara-negara lain seperti Jepang dan Korea sudah memiliki sentra sentra plaza ikan yang digunakan wisatawan baik dalam maupun luar negeri untuk berwisata kuliner.

“Kita ikhtiarkan agar ini bisa terwujud. Selain itu juga saat ini di Jatim sudah banyak  pemanfaatan teknologi pertanian. Misalnya menabur benih  dan pupuk sudah dengan drone. Sehingga sangat sesuai untuk petani  milenial,” katanya. 

Berikut susunan kepengurusan HKTI Jatim periode 2024-2029 yang ditetapkan melalui Keputusan Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Nomor: KEP-041/DPN HKTI/V/2024:

Dewan Penasehat

Ketua: Dr. Hj. Khofifah Indar Parawansa

Sekretaris: Mudawamah

Anggota:

1. (Purn) Drs. Badrodin Haiti

Kategori :