Luluk-Khofifah Fokus Pendidikan, Risma Perhatikan Kesejahteraan Buruh

Jumat 04-10-2024,08:59 WIB
Reporter : Michael Fredy Yacob
Editor : Mohamad Nur Khotib

Dulu, katanyi, di era Gubernur Jatim Imam Utomo dan Pakde Karwo, ada beasiswa S1 untuk santri. Namun, Khofifah menginisiasi untuk menambah program beasiswa kepada santri dan guru madrasah diniyah saat dia menjabat. Tidak hanya S1, tapi juga S2 dan hingga S3,” tegas Khofifah. 

Dalam lima tahun kepemimpinannya, sudah ada 5.583 penerima beasiswa S1, S2, dan S3 untuk santri dan juga guru madrasah diniyah di Jawa Timur. “Itu adalah bagian dari ikhtiar kita untuk meningkatkan kualitas SDM dari pesantren,” ujar Khofifah. 

Khofifah juga berhasil melaksanakan program beasiswa dari Pemprov Jatim untuk santri Jatim kuliah sarana di Universitas Al Azhar Kairo Mesir. Bahkan Khofifah menghadap langsung pada Grand Syekh Al Azhar untuk mendapatkan kuota beasiswa santri Jatim kuliah di Al Azhar. 

“Ini sudah masuk tahun keempat. Pertahun ada sebanyak 30 santri Jatim yang kita berikan beasiswa kuliah di Al Azhar. Dan Alhamdulillah kuotanya ditambah 3 orang per tahun ini,” tegasnya. 

Risma Berkomitmen Sejahterakan Buruh Pabrik Rokok

Calon gubernur Jawa Timur nomor urut 3 Tri Rismaharini mempersiapkan program kesejahteraan bagi para buruh pabrik. Caranya dengan menghitung daerah mana saja yang sudah tersentuh program cakupan kesehatan semesta (UHC).

Risma saat ini tengah mengecek kembali dan memastikan penerapannya sudah dirasakan oleh seluruh buruh di Jawa Timur atau belum.

"Kota Malang ternyata sudah UHC. Tetapi saya akan cek lagi data-datanya. Kalau ada yang belum masuk UHC saya sudah menghitung untuk alokasi seperti apa nanti," katanya.

Menurutnyi, semua buruh sudah semestinya terdaftar di dalam data UHC. Sebab itu merupakan hak yang wajib dipenuhi.

"Kalau sudah UHC mestinya untuk kesehatan itu bisa gratis. Karena itu peruntukannya bagi seluruh warga," ucapnya. 


Cagub Jatim nomor urut 3 Tri Rismaharini berkomitmen tingkatkan kesejahteraan para buruh pabrik.-Tim Media Risma-

Eks wali kota Surabaya dua periode itu mengaku pernah mengusulkan penurunan tarif cukai rokok semasa menjabat sebagai menteri sosial. Khususnya pada kategori sigaret kretek tangan (SKT).

Dia menilai jika cukai naik, maka secara langsung memberikan dampak pada operasional pabrik rokok SKT. Juga akan berdampak pada keberlangsungan kesejahteraan para buruh. (*)

Kategori :