HARIAN DISWAY - Juventus dianggap membuat kesalahan di bursa transfer musim panas 2024. Pengamat sepak bola Italia Massimo Brambati menilai beberapa pembelian Bianconeri (sebutan Juventus) itu sia-sia.
Massimo Brambati mengungkapkan alasannya mengapa ia merasa kebijakan transfer Juventus tidak berjalan baik. Salah satu yang menjadi sorotannya adalah pembelian Teun Koopmeiners dan Nico Gonzalez.
Teun Koopmeiners diboyong Juventus dari Atalanta. Bianconeri mendatangkan gelandang asal Belanda itu dengan mahar EUR 60 juta, atau sekitar Rp 1 triliun. Wow!
Sedangkan Nico Gonzales, winger asal Argentina itu, didatangkan dari Fiorentina dengan status pinjaman. Jadi, Juve tidak mengeluarkan uang sepeser pun. Namun, mereka tetap harus membayar beban gajinya sebesar EUR 3,6 juta (setara Rp 61,34 miliar) setahun.
BACA JUGA:Pasien Juventus Bertambah, Teun Koopmeiners Patah Tulang Rusuk
BACA JUGA:Pogba Tak Lagi di Juventus, Marseille Ingin Duetkan dengan Adrien Rabiot
Kritik Massimo Brambati atas Transfer Juventus
RB Leipzig vs Juventus 2-3, Nyonya Tua nyaman di papan atas. -Ronny Hartman-AFP
Menurut Massimo Brambati, nilai yang dibayar Juventus untuk Teun Koopmeiners terlalu tinggi. Apalagi, pada bursa musim panas lalu, tidak ada klub lain yang benar-benar tertarik merekrut pemain 26 tahun itu.
"Tidak ada klub lain yang berminat pada Koopmeiners, tapi Juventus malah membayar Rp1 triliun kepada Atalanta," ujar Massimo Brambati dalam wawancara dengan TMW Radio.
Selain Teun Koopmeiners, Massimo Brambati juga mengkritik keputusan Juventus meminjam Nico Gonzalez dari Fiorentina.
Meskipun Nico Gonzalez masih muda dan punya potensi besar, riwayat cederanya sering membuatnya absen di lapangan. Juventus juga memasukkan klausul pembelian tetap senilai ratusan miliar rupiah dalam kesepakatan pinjaman itu.
BACA JUGA:Juventus Tak Menyesal Pecat Moise Kean, Striker Tanpa Gol di Musim 2024/2025
BACA JUGA:Juventus Buru Fikayo Tomori dari AC Milan, Thiago Motta Ingin Jakub Kiwior
"Nico Gonzalez sering cedera. Dan jika melihat sejarah cederanya, menilainya seharga Rp 613 miliar adalah angka yang terlalu tinggi. Saya rasa ini bukan pilihan terbaik untuk Juventus," sambung Massimo Brambati.