Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Tewas, ini Respons Netanyahu dan Joe Biden

Jumat 18-10-2024,19:59 WIB
Reporter : Tri Septi Hari Nikita*)
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar dilaporkan terbunuh dalam serangan Israel pada Rabu, 16 Oktober 2024 dalam sebuah operasi militer di Rafah. 

Mengutip dari Reuters, militer Israel telah mengkonfirmasi bahwa Sinwar telah dieliminasi. Sebelumnya, pasukan IDF sempat mengunggah pernyataan bahwa mereka tengah menyelidiki anggota Hamas yang terbunuh di Rafah yang diduga sebagai Sinwar. 

"Setelah menyelesaikan proses identifikasi mayat, dapat dipastikan bahwa Yahya Sinwar telah dieliminasi," ujarnya pada Jumat, 18 Oktober 2024.

Kematian Sinwar dipastikan setelah pihak IDF melakukan tes DNA terhadap jari pemimpin Hamas tersebut.

Mereka disebut bisa melakukan tes semacam itu karena Sinwar sempat dipenjara 20 tahun, sehingga mereka memiliki data tersebut.

BACA JUGA:Israel Bom Tenda Pengungsi di RS Syuhada Al-Aqsa, 4 Orang Terbakar Hidup-Hidup

Kejadian ini dianggap sebagai kesuksesan besar bagi Israel. Namun di sisi lain, perwakilan Iran di PBB mengatakan bahwa pembunuhan Yahya Sinwar justru akan mengarah pada penguatan perlawanan di wilayah tersebut.


Setelah melakukan pemeriksaan, IDF pastikan Yahya Sinwar Pimpinan Hamas tewas dalam serangan di Gaza.-tangkapan layar X@Mawunya_-

“Semangat perlawanan akan diperkuat. Dia akan menjadi model bagi kaum muda dan anak-anak yang akan meneruskan jalannya menuju pembebasan Palestina,” tulis akun @Iran_UN  dalam sebuah unggahan di X.

Dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi, PM Israel Benjamin Netanyahu menjelaskan bahwa perang belum berakhir, namun Israel telah menyelesaikan urusannya dengan Sinwar.

Netanyahu menyebut kematian pemimpin Hamas tersebut sebagai tonggak penting dalam kemunduran Hamas.

BACA JUGA:Adang Hizbullah, Israel Hancurkan Masjid Berusia 100 Tahun di Lebanon

"Hamas tidak akan lagi memerintah Gaza," ujarnya seperti yang ditulis Al Jazeera pada Kamis, 17 Oktober 2024.

Ia mengatakan bahwa cahaya telah mengalahkan kegelapan di wilayah tersebut. Menurutnya, momentum tewasnya Sinwar adalah titik awal menuju berakhirnya perang. 

"Ini bukan akhir perang di Gaza. Ini adalah awal dari akhir," ujarnya. Netanyahu juga menyebut perang di Gaza bisa berakhir kapan saja, bahkan besok asalkan Hamas bersedia menyerah dan memulangkan seluruh sandera.

Kategori :