Rebecca juga mengklaim bahwa dia merasa terguncang setelah bertemu dengan Payne yang menunjukkan perilaku mengganggu dan aneh. Setidaknya itu menurut pengakuannya. Ketika kembali ke lobi, Rebecca melihat Payne membaca email.
Ia berteriak “sialan ini, sobat”, sebelum menghancurkan laptopnya. Rebecca mengklaim bahwa seseorang -yang tampaknya dari tim Payne- meminta maaf atas namanya. Menurut keterangan, penyanyi itu masuk ke lobi satu kali lagi sebelum kematiannya.
BACA JUGA: Keluarga Angkat Bicara Terkait Kematian Tragis Liam Payne, 'Hati Kami Hancur'
“Dia masuk lagi dan tiba-tiba tersandung lalu jatuh tengkurap, terkapar di lantai,” kenangnya. Polisi tak lama tiba di lokasi setelah itu. Rebecca mengatakan perilaku anehnya membuatnya terkejut dan menyadari betapa serius apa yang terjadi.
Sementara itu, laporan autopsi awal yang diperoleh pada Kamis, 17 Oktober 2024, mengungkapkan bahwa Payne meninggal karena pendarahan internal dan eksternal. Sumber kepolisian juga mengatakan bahwa belum diketahui apakah dia melompat.
Atau jika kematian Payne merupakan kecelakaan. Ditemukan juga obat-obatan terlarang di kamar yang berantakan. (*)
*) peserta magang MBKM Prodi Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya