SURABAYA, HARIAN DISWAY - Tidak terasa, Pemilihan Wali (Pilwali) Kota Surabaya yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat tinggal satu bulan lagi. Yakni Rabu, 27 November 2024 mendatang.
Mendekati hari pencoblosan, generasi muda sebagai pemilih pemula menjadi target pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya nomor urut 1 Eri Cahyadi-Armuji.
Juru Bicara Tim Pemenangan Eri-Armuji, Mirza Akmal Putra mengatakan pemilih muda berpotensi mendulang suara untuk memenangkan pasangan Eri-Armuji.
Terlebih, 50 persen dari Data Pemilih Tetap (DPT) Kota Surabaya merupakan pemilih dengan rentang usia 17 sampai 35 tahun.
"27 November hari Rabu, saya harap agar anak-anak muda bisa 100 persen datang ke tempat pemungutan suara (TPS)," ujar Mirza, Selasa, 22 Oktober 2024.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Pilwali Kota Surabaya 2024 merupakan sejarah baru dalam pesta demokrasi yang dihelat di daerah berjuluk Kota Pahlawan.
Sebab, untuk kali pertama dalam sejarah, Pilwali Kota Surabaya hanya menyuguhkan satu pasangan calon. Mereka adalah Eri Cahyadi-Armuji.
BACA JUGA:Eri-Armuji Tetap Tegang Meski Tak Punya Lawan di Debat Pilwali Surabaya 2024
Juru Bicara Tim Pemenangan Eri Cahyadi-Armuji, Mirza Akmal Putra.-Dokumentasi DPD PDIP Jawa Timur-
Bahkan keduanya merupakan seorang petahana sekaligus kader dari PDI Perjuangan. Suka tidak suka, Eri-Armuji sudah dipastikan akan berhadapan dengan kotak kosong.
"Calon tunggal ini bentuk nyata dari kesatuan dan demokrasi. Seluruh partai politik memiliki visi-misi sama dalam membangun Kota Surabaya," imbuhnya.
BACA JUGA:Debat Pertama Pilwali Surabaya, Pendukung Eri-Armuji vs Kotak Kosong Bersitegang
Mirza menilai kinerja dan kepemimpinan Eri-Armuji dalam tiga tahun terakhir cukup memuaskan. Mereka melahirkan program-program pro rakyat, yang dinikmati kebermanfaatannya bersama.
Seperti program berobat gratis, biaya pendidikan SD dan SMP gratis, pembangunan RSUD Surabaya Timur, membangkitkan wisata-wisata heritage, dan program pro rakyat lainnya.
“Maka dari itu, tentu kita coblos Eri-Armuji, yang kotak kosong tidak perlu diingat,” tandas Juru Bicara, Mirza Akmal Putra. (*)