"Banyak brand kecantikan yang tidak mengedukasi pembeli dengan komposisi produk. Jangan hanya mencari keuntungan saja," ucapnya. Jika yang dicari hanya keuntungan, yang dirugikan adalah konsumen. Sebab, produk dengan komposisi yang salah malah bisa menyebabkan kerusakan kulit.
Oleh karena itu, produk kecantikan harus berdasarkan riset ilmiah dan diramu dengan bertanggung jawab. "Dengan riset yang kuat maka akan dihasilkan pula produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Bahkan berguna bagi keberlanjutan lingkungan," ucapnya.
Selaras dengan Salman, Clarissa A Gunawan, senior Group Head of Teens and Emerging Beauty Marketing Paragon Corp, mengatakan, "Produk kecantikan harus melihat dampak yang ditimbulkan pada ekosistemnya. Seperti konsumen dan lingkungan," ucapnya.
BACA JUGA:Tip dan Trik Makeup Flawless untuk Kulit Bertekstur
Dengan memanfaatkan teknologi dan sains, Sasa, panggilan akrab Clarissa, menganggap produk kecantikan berbasis riset dan keberlanjutan bisa disebarluaskan melalui sosial media.
Influencer bisa memberikan dampak baik untuk memberikan pengetahuan tentang produk kecantikan yang berkelanjutan. Agar pada masa depan dapat tercipta ekosistem produk kecantikan yang lebih ramah lingkungan dan aman untuk konsumen. (*)