"Siapa pun yang meninggalkan proyek di tengah jalan bukanlah seorang pria. Ia adalah tikus," ucap seorang penggemar menggerutu kepada seorang temannya.
Hari-Hari terakhir Ruben Amorim sebelum ke MU, disebut tikus hingga ingin sembunyi. Foto: Syal Ruben Amorim di antara bintang-bintang Sporting.-A Bola-
"Saya berharap agar pria yang menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk menyampaikan pidatonya tidak melarikan diri seperti tikus," imbuhnya kesal.
BACA JUGA:Kenangan Indah Erik ten Hag di Manchester United, Carabao Cup 2023 dan FA Cup 2024
BACA JUGA:MU Pecat Erik Ten Hag, Xavi Hernandez OTW Old Trafford?
Tidak ada diskon untuk syal atau bendera Amorim pada hari itu. Wartawan Manchester diberi tahu bahwa harganya EUR 7,50. Akan ada beberapa yang baru dicetak dan siap dijual di Sir Matt Busby Way, jalan menuju Old Trafford, dalam waktu dekat.
Hari Bersembunyi
Itu adalah hari saat Ruben Amorim ingin bersembunyi. Itu adalah hari-hari ketika ia dengan cepat menyadari bahwa keceriaan yang ia tunjukkan di awal hari tidak dirasakan oleh orang lain.
Dikerumuni orang-orang di pagi hari saat ia berjalan-jalan dengan mengenakan kardigan krem dan kemeja putih yang tidak terawat, ia menyunggingkan senyum menawan.
Ia tidak tertarik dengan laporan tentang pembicaraannya dengan pimpinan Ineos, Sir Dave Brailsford, yang diputar di TV berulang-ulang. Di seluruh kota, wawancara singkat dan manis itu terus diputar di hadapan publik yang putus asa.
BACA JUGA:MU Makin Merana, Erik ten Hag Masalahkan Ketajaman Penyerang Setan Merah
BACA JUGA:Masa Depan Erik Ten Hag di Manchester United, Kapan Waktunya Habis?
Sumber-sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut memerinci bagaimana Ruben Amorim terang-terangan berkata bahwa ia ingin menjadi orang yang mencoba mengubah Manchester United.
Hari-Hari terakhir Ruben Amorim sebelum ke MU, disebut tikus hingga ingin sembunyi. Foto: Ruben Amorim duduk di bench dalam laga Sporting vs Estrela de Amadora, 1 November 2024.-Patricia de Melo Moreira-AFP
Ia menuju tempat yang dianggap bisa memberinya perlindungan: tempat latihan Sporting. Ia sudah muncul pada pukul 10.05 waktu setempat. Terlindung dari lampu kilat kamera oleh jendela bus yang berwarna gelap.
Dan, ketika ia muncul di stadion dan mendapat tepuk tangan hangat, kepalanya tertunduk. Ia dengan malu-malu berjalan keluar ke lapangan.
Amorim berjalan mondar-mandir di area teknisnya seperti anak kecil yang menunggu hukuman dari orang tuanya. Memberikan kesan sebagai seorang pria yang sangat ingin sandiwara pertandingan ini segera berakhir.