HARIAN DISWAY - Debat Pilgub Jawa Timur putaran kedua 2024 digelar pada Minggu malam, 3 November 2024.
Pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Khofifah Indar Prawansa dan Emil Elestianto lagi-lagi memaparkan tentang pengalaman memimpin dalam 5 tahun sebelumnya.
Khofifah dan Emil menyebut beberapa kemajuan di Jatim yang telah dicapai selama masa kepemimpinan mereka.
Khofifah membuka pemaparannya tentang tingginya nilai investasi yang mengalir masuk ke Jatim. Bahkan menempati peringkat kedua setelah Provinsi DKI Jakarta.
BACA JUGA:Risma Soroti Tiadanya 'Cawe-cawe' Pemprov ke Wong Cilik di Debat Kedua Pilgub Jatim
"Di 5 tahun terakhir, investasi mencapai Rp145 triliun," ungkapnya.
Pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur, kata Khofifah sangat siginifikan.
"Pertumbuhan ekonomi tumbuh inklusif. Maksudnya inklusif yaitu dapat membuka lapangan pekerjaan bagi semua kalangan masyarakat," katanya.
Dampaknya, kata Khofifah, tingkat pengangguran terbuka di Jawa Timur dinilai rendah diimbangi dengan tingginya indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jawa Timur yang lebih tinggi daripada di IPM nasional.
Khofifah menungkapkan dirinya mendapatkan penghargaan ditingkat regional, nasional, hingga internasional.
BACA JUGA:Debat Kedua Pilgub Jatim: Risma dan Gus Hans Usung Birokrasi 'Resik' untuk Jawa Timur
"Penghargaan ini didapat karena kerjasama, kolaborasi kita semua dan sinergitas semua. 2 hari sekali mendapatkan penghargaan dengan total 738 penghargaan," terangnya.
Sementara itu, menanggapi pertanyaan rencana kebijakan untuk mengatasi perilaku KKN yang masih terjadi di birokrasi, Khofifah berencana menerapkan program CETAR jika terpilih kembali menjadi Gubernur Jatim periode 2024-2029.
"Kami sudah mencanangkan CETAR, yakni Cepat, Efektif, Efisien, Tanggap, Transparan, Akuntable, dan Responsif," pungkasnya.
Program CETAR diwujudkan dengan membuat sistem pemerintahan berbasis elektronik menggunakan digital ekosistem . Hal ini nantinya menjadi kewajiban di setiap instansi.