Warisan Edu Gaspar, Arsitek Transformasi Arsenal Sejak 2019

Selasa 05-11-2024,14:27 WIB
Reporter : Bagus aji
Editor : Salman Muhiddin

HARIAN DISWAY - Edu Gaspar, sosok kunci di balik transformasi Arsenal sejak 2019, kini resmi meninggalkan jabatannya sebagai direktur olahraga.

Selama lima tahun, Edu berhasil membawa pemain-pemain kunci dan mempertahankan Arsenal sebagai penantang serius di Liga Primer, bekerja sama erat dengan manajer Mikel Arteta.

Meski Arsenal menunjukkan kemajuan pesat, keputusan mengejutkan ini meninggalkan tantangan besar bagi klub, yang kini harus mencari pengganti yang mampu meneruskan visi Edu dalam membawa The Gunners kembali ke puncak.

Dalam film dokumenter Arsenal “All or Nothing” yang diunggah di Amazon dan difilmkan pada musim 2021/22, Edu pernah berkata bahwa Jika seorang pemain tampil bagus dan memiliki gaji besar, itu bukan masalah.

"Namun, ketika pemain berusia 26 tahun ke atas dengan gaji besar tidak tampil maksimal, ia akan merugikan Anda," katanya.

BACA JUGA:Arsenal Kehilangan Edu Gaspar, Sosok Kunci dalam Perekrutan Mikel Arteta dan Pemain Bintang

BACA JUGA:Arsenal Ditinggal Edu Gaspar, Masa Depan Mikel Arteta Jadi Tanda Tanya

“Berapa banyak pemain dengan karakteristik seperti itu yang pernah kita miliki di masa lalu? 80% dari skuad," ungkap Edu.

Pada 2019, Edu memulai rencana kerja lima tahun dan memainkan peran besar dalam menunjuk Arteta sebagai manajer.

Selama menjalankan proyek ambisius itu, tanda-tanda perbaikan mulai terlihat pada musim 2022/23.

Musim tersebut menjadi kejutan bagi banyak orang, karena Arsenal mampu menantang Manchester City untuk meraih gelar, meski akhirnya harus tertinggal lima poin dari puncak klasemen.

Di musim 2023/24, Arsenal kembali tampil impresif, menjadi penantang utama Manchester City. Walaupun kembali finis di posisi kedua, kali ini selisih poinnya hanya dua poin.

Masa-masa Sulit

Edu terus mendukung Arteta melewati berbagai masa sulit, bahkan tanpa kepastian hasil yang baik. Misalnya, pada musim 2020/21, Arsenal menjalani tujuh pertandingan tanpa kemenangan dan sempat terpuruk di posisi ke-15 klasemen pada Desember 2020.

Lalu, pada musim 2021/22, Arsenal kalah dalam tiga pertandingan pembuka tanpa mencetak satu gol pun. Meski demikian, Edu tetap mendukung Arteta dengan keyakinan bahwa butuh waktu untuk mengembalikan Arsenal ke level tertinggi.

Kategori :