Yang semakin memukul Demokrat, Partai Republik juga menguasai senat. Partai berlambang gajah itu menambah dua kursi. Menjadikan Demokrat sebagai minoritas dengan selisih tipis.
Kemenangan Trump itu jelas membuat pendukung Harris merana. Hal tersebut tampak di Howard University, Washington. Harris pernah kuliah di kampus tersebut. Universitas itu juga punya sejarah panjang sebagai ’’kampus kulit hitam.’’
’’Saya takut. Saya gelisah. Saya mau pergi saja. Kaki saya seperti tidak bisa bergerak,’’ gerusu Charlyn Anderson, salah seorang mahasiswa.
Tetapi, sejumlah kepala negara langsung memberi ucapan selamat. Misalnya, PM Israel Benjamin Netanyahu. Ia menyebut kemenangan Trump sebagai serangan balik terbesar dalam sejarah. Seperti diketahui, hubungan Netanyahu dengan Presiden Joe Biden sedikit terganggu dengan aksi Israel dalam perang di Gaza.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga langsung mengucapkan selamat pada Trump. Zelensky menyebut Trump mengalami kemenangan yang dahsyat.
Ucapan serupa juga keluar dari Presiden Prancis Emmanuel Macron dan beberapa pemimpin Eropa lainnya.
Sedangkan Partai Demokrat harus mulai mencari figur anyar. Tak dimungkiri, nama Harris mendadak muncul lantaran Biden mundur dari pencalonan pada Juli. (*)