HARIAN DISWAY - Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali mengalami erupsi pada JUmat, 8 November 2024 pukul 13.55 WITA atau pukul 12.55 WIB.
Erupsi dilaporkan oleh pos pengamatan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Wulanggitang, Flores Timur yang kemudian diteruskan ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Kepala PVMBG Hadi Wijaya mengungkapkan, laporan yang diterima adalah 2 kali letusan besar. Pada pukul 13.55 WIB, dilaporkan terjadi letusan dengan tinggi kolom abu sekitar 4 kilometer di atas kawah.
Namun semenit kemudian, atau pada pukul 13.56, terjadi suara gemuruh menandakan letusan kedua dengan lontaran kolom abu yang lebih tinggi, yakni hingga 8 hingga 10 klimeter.
BACA JUGA:Warga Terdampak Erupsi Lewotobi Laki-Laki Akan Direlokasi
"Sampai akibatnya adalah teman-teman pengamat gunung api di pos pengamatan harus mengungsi. Ada tim tanggap darurat 7 orang, termasuk tim Pusdatinkom (Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi) dari BNPB," jelas Hadi Wijaya.
Sebelumnya, kata Hadi, PVMBG telah melakukan perluasan area berbahaya hingga 8 kilometer ke arah barat daya berdasarkan tren aktivitas erupsi. "Prediksi ini ternyata sangat akurat. Informasi tim (pengamat,Red) di ujung 8 kilometer ada kapel. Jadi tim mengungsi di sana," kata Hadi.
Hadi juga menyebut bahwa dilaporkan juga terjadinya hujan abu vulkanik bercampur pasir yang cukup tebal. "Apakah akan dilakukan perluasan area berbahaya ini masih dalam proses," jelasnya.
Sementara itu, Kapusdatinkom BNPB Abdul Muhari mengungkapkan bahwa akibat erupsi ini belum ada titik pengungsian yang terdampak. "Titik pengungsian terdekat, 10 Km dari puncak masih aman hingga saat ini," kata Muhari.
Pria yang akrab dipanggil Aam tersebut mengungkapkan, semua akses masuk zona merah dampak erupsi telah ditutup Termasuk jalan lintas penghubung Larantuka-Maumere yang kebetulan melewati area berbahaya kurang dari 8 kilometer. "Artinya tidak diperbolehkan lagi dari luar, ditutup dikunci artinya tidak ada masyarakat yang bisa masuk ke area berbahaya di radius 8 kilometer. Barat laut dan barat daya," papar Aam.
Sejauh ini kata Aam situasi masih terkendali. Meski demikian pihaknya akan terus melakukan pemantauan dinamika aktivitas erupsi Lewotobi Laki-Laki bekerjasama dengan PVMBG ESDM. "Dinamika-dinamika yang terjadi di lapangan akan jadi dasar untuk kita menentukan apakah akan diperluas zona bahayanya. Apakah kita akan mempertahankan titik-titik pengungsian saat ini kita akan ikuti perkembangan yang ada," jelasnya.(*)