Bagi Indonesia, pemerintahan Trump yang kembali bisa membawa dampak ganda. Di satu sisi, proteksionisme AS mungkin akan memberikan tekanan pada produk-produk ekspor Indonesia, terutama jika Trump menerapkan kebijakan tarif dan hambatan perdagangan lainnya.
Namun, di sisi lain, kebijakan yang lebih keras terhadap Tiongkok bisa menciptakan peluang bagi negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, untuk mengisi kekosongan sebagai mitra dagang alternatif.
Dalam situasi geopolitik yang makin kompleks, Indonesia memiliki kesempatan untuk memosisikan diri sebagai pusat ekonomi di Asia Tenggara. Jika AS dan Tiongkok terus bersaing secara ekonomi, perusahaan-perusahaan multinasional mungkin akan mempertimbangkan untuk mengalihkan operasi atau investasi mereka dari Tiongkok ke negara-negara yang lebih netral seperti Indonesia.
Bisa dilihat sebagai potensi besar untuk menarik investasi asing yang dapat menguntungkan ekonomi nasional dan regional.
Dengan mendorong kebijakan pemerintah yang mendukung investasi, Indonesia bisa menjadi alternatif bagi perusahaan yang ingin mendiversifikasi rantai pasokan global mereka.
Kebijakan Trump yang keras terhadap Tiongkok bisa menjadi katalisator yang menarik perhatian investor ke Indonesia, asalkan kita siap dengan infrastruktur yang memadai dan regulasi yang ramah investasi.
Demokrasi di AS memiliki peran besar dalam membentuk persepsi global. Bahwa, sistem pemilu AS memiliki mekanisme unik yang dapat mencerminkan aspirasi rakyat dengan cara yang berbeda. Di sisi lain, tentunya setiap negara harus mengembangkan model demokrasi yang sesuai dengan kondisi masyarakat dan tantangan domestik.
Dari perspektif itu, kemenangan Trump dalam Pemilu 2024 bukan hanya peristiwa politik AS, melainkan juga cermin bagi dunia, khususnya bagi negara-negara yang sering menjadi mitra dagang dan sekutu politik AS.
Indonesia, sebagai negara dengan posisi strategis di Asia Tenggara, harus cerdas membaca peluang dan menyiapkan strategi yang sesuai untuk memanfaatkan setiap perubahan dalam kebijakan luar negeri AS yang mungkin berpengaruh pada perekonomian kita.
Kemenangan Trump membawa gelombang baru dalam politik global, dengan konsekuensi yang signifikan bagi banyak negara, termasuk Indonesia.
Dalam situasi dunia yang makin terbelah, Indonesia harus bisa memanfaatkan peluang yang ada dengan memperkuat ekonomi regional, menarik investasi, dan mempersiapkan kawasan industri yang kompetitif.
Dengan pengalaman yang kita miliki dan kesiapan menghadapi perubahan, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemain utama di kawasan. (*)
*) Didik Prasetiyono adalah direktur utama PT SIER, komisioner KPU Provinsi Jawa Timur 2003–2008, dan delegasi IVLP I-VOTE pada Pemilu Amerika 2008 di Boston dan Denver, Amerika Serikat.