HARIAN DISWAY - Gunung Rokatenda di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik.
Berdasarkan laporan yang diterima dari warga setempat, mereka mulai mencium bau belerang yang menyengat di beberapa wilayah sekitar.
Tentu saja, hal itu memicu kekhawatiran akan potensi letusan.
Menanggapi laporan tersebut, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikkan status gunung api tersebut menjadi level II atau waspada.
Kenaikan status ini diberlakukan setelah sejumlah laporan dari masyarakat yang tinggal di sekitar gunung.
Warga setempat pun melaporkan adanya bau belerang yang tak biasa. Bahkan, diikuti dengan peningkatan suhu tanah di sekitar area tertentu.
BACA JUGA:Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Ganggu Penerbangan, Berikut Daftar Bandara Yang Masih Beroperasi
BACA JUGA:Pengungsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Terus Bertambah, BNPB Siapkan Titik Pengungsian Baru
Kepala Badan Geologi. Muhammad Wafid megatakan bahwa bau belerang cukup pekat itu tercium pada 9 November 2024, mulai dari pukul 09.00 sampai 17.00 WITA.
Ia pun melaporkan Gunung Rokatenda terjadi 24 kali gempa vulkanik dangkal, 30 kali gempa vulkanik dalam, 23 kali gempa tektonik lokal, dan 20 kali gempa tektonik jauh, selama 1 Oktober 2024 sampai 10 November 2024.
Selain itu, hasil analisis data visual dan instrumental dari masing-masing gunung tersebut menjadi alasan untuk menaikkan status aktivitasnya.
Area berbahaya juga ditetapkan dalam radius 2 kilometer dari pusat aktivitas.
BACA JUGA:Wapres Gibran Buka Layanan Pengaduan Masyarakat, Bisa Datang Langsung Ke Istana
BACA JUGA:Presiden Prabowo Tiba di Washington DC, Akan Temui Joe Biden Besok
“Pada status Level II (Waspada) ini, masyarakat sekitar Gunung Rokatenda serta wisatawan disarankan untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 2 kilometer dari puncak atau pusat aktivitas gunung tersebut,” ujarnya dalam keterangan resmi.