Bencana Longsor di Majenang Cilacap Masuki Masa Pemulihan
BNPB bersama TNI, Polri, Basarnas, dan instansi terkait menggelar koordinasi intensif di Posko Tanggap Darurat Cibeunying, memastikan penanganan bencana berjalan maksimal.--
HARIAN DISWAY - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mulai mendorong peralihan penanganan longsor di Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, dari fase tanggap darurat menuju fase pemulihan.
Langkah ini disampaikan langsung oleh Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M. saat meninjau lokasi terdampak dan posko pengungsian pada Senin, 17 November 2025.
Setibanya di lokasi, Suharyanto memimpin rapat koordinasi bersama Bupati Cilacap, Syamsul Aulia Rachman, jajaran Forkopimda, Basarnas, TNI–Polri, dan unsur terkait lainnya.
BACA JUGA:Operasi SAR Longsor Cibeunying Masuki Hari Keenam, Tujuh Korban Masih Dalam Pencarian
Dalam arahannya, Suharyanto menekankan bahwa pemerintah daerah tidak boleh terjebak pada fase darurat semata, karena sejak hari keenam pascakejadian, perhatian harus mulai dialihkan pada masa transisi menuju pemulihan.
BNPB mencatat bahwa sebanyak 269 Kepala Keluarga (KK) terdampak longsor ini, baik kehilangan rumah akibat tertimbun material maupun tinggal di wilayah dengan ancaman longsor susulan.
Berdasarkan analisis Badan Geologi, sejumlah lokasi di Desa Cibeunying masih berpotensi mengalami gerakan tanah tambahan karena berada di zona kerentanan menengah, ditambah kondisi tanah pelapukan yang tebal, gembur, dan jenuh air.
BACA JUGA:Longsor Banjarnegara Dipicu Hujan Ekstrem, Ada Gerakan Tanah Rotasional
Karena itu, Suharyanto menegaskan bahwa relokasi bukan lagi pilihan, tetapi keharusan.
Ia mengapresiasi langkah cepat Bupati Cilacap yang telah menyiapkan lahan relokasi sekitar 2,5 kilometer dari desa terdampak. Meski demikian, ia menekankan bahwa lokasi baru tersebut harus dipastikan keamanannya melalui survei Badan Geologi.
"Meskipun demikian, yang penting juga diperhatikan adalah keamanan lahan relokasi. Pastikan telah disurvei oleh Badan Geologi untuk tingkat potensi risiko bencananya. Jangan sampai kejadian yang sama berulang di lokasi yang baru," tegas Kepala BNPB.
BACA JUGA:Evakuasi Longsor Majenang Cilacap Masuki Hari Kelima, 16 Tewas dan 7 Masih Hilang
BNPB menyatakan siap membangun hunian sementara (huntara) segera setelah lahan dinyatakan layak.
Huntara ini nantinya akan dikembangkan menjadi hunian tetap (huntap) sebagai bagian dari pemulihan jangka panjang. Pembangunan huntara akan melibatkan BNPB bersama TNI dan Polri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: