SURABAYA, HARIAN DISWAY - Bahaya sampah plastik, tentu sudah umum diketahui. Namun, microplastic alias plastik mikro mungkin masih asing di telinga awam.
Apa itu microplastic, dan seperti apa bahayanya bagi kesehatan? Mengapa ia disebut-sebut sangat berbahaya dan dapat meracuni manusia?
Ecoton Indonesia berupaya mengkampanyekan bahaya microplastic melalui sebuah seni instalasi di pusat kota Surabaya.
Instalasi berukuran 5x5 meter itu digotong di depan Gedung Negara Grahadi, Rabu, 13 November 2024. Yang membawa adalah sekelompok orang yang berpakaian putih-putih. Baju hazmat. Lengkap dengan maskernya.
BACA JUGA:Aksi Ecoton Indonesia Lawan Bahaya Micro Plastics, Tuntut Regulasi Kesehatan dan Lingkungan
Mereka tidak sedang beratraksi seni. Orang-orang itu adalah pegiat di Ecoton Indonesia, sebuah organisasi yang getol menyuarakan cinta pada lingkungan.
Ecoton serukan bahaya microplastic, bisa racuni manusia. Foto: Aktivis Ecoton mengkampanyekan bahaya plastik mikro dengan seni instalasi di Taman Apsari, Surabaya, 14 November 2024.-Angelika Ariko Pinkan-Harian Disway
"Hari ini, kami di sini ingin memvisualisasikan dan mengampanyekan bahaya plastik ke masyarakat Jawa Timur, Surabaya, dan Indonesia," seru founder Ecoton Indonesia Prigi Arisandi. "Aksi ini kami lakukan karena sampah plastik telah meracuni manusia," lanjutnya.
Di bawah terik matahari, anggota Ecoton Indonesia itu terlihat bersemangat. Padahal, dengan baju hazmat semacam itu, pasti mereka merasakan gerah luar biasa.
Salah satu yang mereka lakukan kemarin adalah visualisasi "operasi plastik". Mereka membedah jantung raksasa yang terlihat penuh dengan sampah plastik. Kemudian, sampah itu diambil dengan susah payah.
BACA JUGA:Marriott Hotels Surabaya Ubah Sampah Plastik Jadi Paving Block
BACA JUGA:Hebat! Pahlawan Cilik Surabaya Bersihkan Sampah Plastik di Selokan untuk Cegah Banjir
Aksi itu menggambarkan betapa sulitnya membersihkan endapan plastik mikro (microplastic) di dalam tubuh.
Ecoton serukan bahaya microplastic, bisa racuni manusia. Foto: Aktivis Ecoton mengkampanyekan bahaya plastik mikro di Taman Apsari, Surabaya, 14 November 2024. -Angelika Ariko Pinkan-Harian Disway