Hebat! Pahlawan Cilik Surabaya Bersihkan Sampah Plastik di Selokan untuk Cegah Banjir

Hebat! Pahlawan Cilik Surabaya Bersihkan Sampah Plastik di Selokan untuk Cegah Banjir

Hebat! Pahlawan Cilik Surabaya Bersihkan Sampah Plastik di Selokan untuk Cegah Banjir. Tampak Aretha Humaira Nydia Santosa (kiri) dan Areta Alfu Qomaroo Ulumuddin mengangkut sampah.-Julian Romadhon-Harian Disway-

Siapa bilang anak-anak sekolah tak bisa berkiprah demi lingkungan. Tengoklah yang dilakukan 15 siswa di Surabaya ini. Mereka rela turun selokan untuk mengambil sampah plastik. Agar kota tercinta ini tidak lagi banjir.

BISMA Saputra sangat gembira hari ini, Rabu, 3 Juli 2024. Ia dan teman-temannya akan belajar sesuatu yang berbeda. Membersihkan selokan.

Lokasinya persis di samping rel kereta api di wilayah Kebonsari. Selokan itu cukup dalam. Tingginya sekitar 1,3 meter. Lebarnya sekitar tiga meter.

Sebelum masuk ke selokan itu, siswa kelas 5 SDN Karah 3 tersebut berkumpul di SDN Kebonsari 1 Surabaya. Sekitar pukul 09.30 mereka sudah berada di sana. Menggunakan baju olahraga.

Bisma tentu tidak sendirian. Bersamanya ada siswa-siswa lain. Total ada 5 sekolah yang mengirimkan wakilnya. Rata-rata berusia 11-12 tahun. Kelas 5-6 SD.

BACA JUGA : Tunas Hijau Sapu Bersih Kaki Suramadu

Mereka adalah Aretha Humaira Nydia Santosa (SDN Jemur Wonosari 1), Ataa Bilbina Lazuardy Syaputri SDN Jemur Wonosari 1), Qvanixiu Hooxstraten (SDN Karah 3)

Bisma Saputra (SDN Karah 3), Atika Zahra Ratifa (SDN Kebonsari 1), Almira Kayla Setiyawan (SDN Kebonsari 1), Defariza Bulan Putri Evanda (SDN Margorejo 3/405), Rivamrita Haratiye Kanaka (SDN Jambangan 1), Areta Alfu Qomaroo Ulumuddin (SDN Jemurwonosari 1/417), Muhammad Haniadrian Wibowo (SDN Jambangan 1/413), Indra Akbar Maulana (SDN Jambangan 1/413), dan Devon Maheswara Mahari (SDN Jambangan 1/413).

Setiba mereka di sekolah tersebut, guru-guru langsung membariskan murid-murid itu. Langsung berdoa.


Hebat! Pahlawan Cilik Surabaya Bersihkan Sampah Plastik di Selokan untuk Cegah Banjir. Tampak para siswa memunguti sampah, Rabu, 3 Juli 2024.-Julian Romadhon-Harian Disway-

Setelah itu, perjuangan dimulai. Para siswa berjalan kaki dari sekolah ke selokan. Jaraknya sekitar 1 kilometer.

“Turunnya pelan-pelan ya. Hati-hati dengan benda tajam yang mungkin ada di bawah air,” kata Tri Wahyuningtyas, salah satu guru pendamping, di dekat selokan.

Sebelumnya, dia memberikan pemahaman kepada peserta didiknya. Mengapa mereka harus bersih-bersih selokan. Kata Tri, selokan yang mampet bisa membikin banjir.

BACA JUGA : PLN Gelar Pelatihan Bank Sampah di Surabaya, Jadi Program Tanggung Jawab Sosial Pelestarian Lingkungan

Setelah arahan itu, mereka satu per satu turun ke selokan itu. Dipegang oleh guru-guru pendamping. Ada juga guru-guru yang sudah berada di dalam selokan. Saking antusiasnya turun ke parit, Bisma kepeleset. Tercebur.

Tawa pun lepas dari mulut teman-temannya yang lain. Begitu juga guru-gurunya yang melihat tingkah Bisma. “Sakit sih sedikit. Tapi seru. Ingin ulang lagi,” kata Bisma sambil tersenyum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: