Di bawah asuhan pelatih Brian Priske di Feyenoord, Hancko tampil impresif di kompetisi domestik dan Eropa.
Pemain berusia 26 tahun itu turut membantu Feyenoord meraih gelar KNVB Cup setelah mengalahkan NEC Nijmegen 1-0 dan memenangkan Johan Cruijff Schaal melalui adu penalti melawan PSV.
Selain keahlian bertahannya, pemain berusia 26 tahun itu juga memiliki insting mencetak gol yang baik serta kemampuan umpan yang mumpuni.
Sejak bergabung dengan Feyenoord, ia telah mencetak 12 gol dan memberikan 11 assist, kontribusi yang tidak biasa untuk seorang bek.
BACA JUGA:Samuel Mbangula, Bintang Muda Juventus Siap Debut di Timnas Senior Belgia
BACA JUGA:Kapten Juventus Danilo Direbutkan MU dan Napoli, Jadi Rekrutan Pertama Amorim?
David Hancko ketika membela Timnas Slovakia pada ajang UEFA Nations League--Instagram @davidhancko
Fleksibilitas Hancko juga menjadi nilai tambah, mengingat ia dapat bermain di beberapa posisi, seperti bek kiri dan bahkan sebagai gelandang kiri. Dalam skema tiga bek, Hancko bisa menjadi opsi kuat di sisi kiri pertahanan.
Dengan krisis cedera yang menghantam lini belakang Juventus, manajemen klub harus bergerak cepat untuk mengamankan tanda tangan Hancko.
Kehadirannya akan menambah kedalaman skuad sekaligus mengisi kekosongan yang ditinggalkan Bremer dan Juan Cabal, yang sangat dibutuhkan untuk menghadapi sisa musim ini.
Jika transfer ini terealisasi, Hancko diharapkan mampu membantu Juventus tetap kompetitif di Serie A dan Liga Champions, serta mengatasi permasalahan di lini belakang yang kerap menjadi titik lemah.
*) Mahasiswa magang dari Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Airlangga