HARIAN DISWAY - Timnas Brasil harus puas dengan hasil imbang 1-1 saat melawan Timnas Venezuela di kualifikasi Piala Dunia 2026. Laga digelar di markas Venezuela, Stadion Maturín, pada Jumat, 15 November 2024.
Raphinha sempat membawa Selecao (julukan Timnas Brasil) unggul lebih dulu lewat gol spektakulernya dari tendangan bebas menjelang akhir babak pertama.
Namun, gol cepat Telasco Segovia di awal babak kedua mengubah skor menjadi imbang. Brasil pun gagal memanfaatkan beberapa peluang emas untuk meraih kemenangan.
Namun, sorotan utama pertandingan ini justru jatuh pada Vinicius Junior, yang mendapat kesempatan emas untuk mencetak gol kemenangan bagi Brasil.
BACA JUGA:Preview Brasil vs Venezuela: Vinicius Jr Gantikan Peran Rodrygo
BACA JUGA:Brasil Kalahkan Peru 4-0, Selecao Tampilkan Formasi Muda
Para pemain Brasil merayakan gol yang dicetak oleh Raphinha saat menghadapi Timnas Venezuela. Jumat, 15 November 2024--Instagram @conmebol
Pada menit ke-62, penyerang Real Madrid tersebut dijatuhkan di dalam kotak penalti oleh kiper Venezuela, Rafael Romo. Setelah pengecekan VAR, wasit akhirnya memberikan hadiah penalti kepada Brasil.
Namun, Vinicius gagal memanfaatkan penalti setelah eksekusinya berhasil digagalkan oleh Romo. Lebih buruk lagi, Pemain berusia 24 tahun itu gagal memanfaatkan bola rebound, yang malah melenceng jauh dari gawang yang sudah kosong.
Hal ini jelas merusak reputasi Vinicius, yang sebelumnya tampil gemilang di level klub bersama Real Madrid dan dianggap sebagai salah satu bintang muda Brasil yang paling menjanjikan, terutama setelah cederanya Neymar.
Padahal, di tengah momen penuh dukungan, suporter Brasil di tribun membentangkan spanduk bertuliskan "Vinícius Junior, Balon de Oro. Indiscutible" yang berarti "Vinicius Junior, sang pemenang Ballon d'Or. Tidak terbantahkan".
BACA JUGA:Brasil Keok 0-1 Lawan Paraguay, Posisi Dorival Junior Terancam
BACA JUGA:Brasil Keok 1-0 dari Paraguay di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona CONMEBOL
Spanduk itu menjadi sindiran yang mencerminkan betapa besar harapan mereka terhadap Vinicius, meskipun yang meraih gelar Ballon d’Or adalah Rodri.
Namun, meskipun mendapat dukungan sebesar itu, ia justru gagal mencetak gol dalam momen krusial tersebut.