HARIAN DISWAY - Setiap 18 November, Muhammadiyah merayakan milad. Itu bukan sekadar perayaan. Melainkan sebagai wujud refleksi atas perjalanan panjangnya dalam memperjuangkan nilai-nilai Islam di Indonesia.
Tahun 2024 menjadi momen spesial karena Muhammadiyah genap berusia 112 tahun. Perjalanan organisasi yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan itu terus menginspirasi umat Islam untuk mengamalkan ajaran Nabi Muhammad SAW di berbagai aspek kehidupan.
Lantas, bagaimana asal mula berdirinya Muhammadiyah di Indonesia? Berikut penjelasannya.
BACA JUGA:Milad Muhammadiyah 2024 Digelar di Kota Kupang, Ini Tema, Logo, dan Maknanya!
Sejarah Lahirnya Muhammadiyah
Muhammadiyah didirikan di Kampung Kauman, Yogyakarta, pada 18 November 1912 atau 8 Dzulhijjah 1330 H. KH Ahmad Dahlan, yang sebelumnya dikenal sebagai Muhammad Darwis, menginisiasi pembentukan organisasi ini setelah mendirikan Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah pada awal tahun 1912.
Madrasah tersebut merupakan langkah awal KH Ahmad Dahlan dalam menciptakan sistem pendidikan Islam modern, yang kala itu masih terbatas pada tradisi pengajaran informal.
Madrasah itu beroperasi di sebuah ruang kecil di rumahnya, dengan sembilan santri sebagai murid pertama. Melalui diskusi dengan murid-muridnya, KH Ahmad Dahlan terinspirasi untuk membentuk Muhammadiyah sebagai organisasi yang akan melestarikan pendidikan dan dakwah Islam.
Maka, pada 18 November 1912, organisasi itu resmi berdiri dan mendapatkan pengakuan hukum dari Pemerintah Hindia Belanda pada 22 Agustus 1914.
BACA JUGA:Khofifah Apresiasi Kontribusi Muhammadiyah dalam Pendidikan
BACA JUGA:Muhammadiyah, Negara Pancasila, dan Darul Ahdi wa Syahadah
Sejarah berdirinya Muhammadiyah di Indonesia. --UMSU
Visi dan Tujuan Muhammadiyah
Muhammadiyah lahir dengan misi yang kuat untuk:
- Membersihkan ajaran Islam dari pengaruh tradisi yang tidak sesuai dengan syariat.