Lada memang masih bekerja sebagai pekerja seks untuk mendapatkan uang tambahan. Tetapi kini, setelah empat tahun bebas narkoba, perempuan yang gemar membaca itu ingin berhenti.
"Saya hanya bekerja di prostitusi ketika saya perlu membeli sesuatu. Misalnya, deterjen atau makanan kucing," kata Lada yang seorang lesbian.
"Saya bekerja secara teknis," katanya lantas terkekeh.
"Secara mental, saya tidak bisa lebih dari 20 menit," sambung Lada.
Dia menjadi pekerja seks pada usia 19. Dua tahun sebelumnya, Lada melahirkan seorang anak laki-laki. Tetapi, bocah itu segera ditinggal. Dititipkan ke ibu Lada. Perempuan itu lantas meninggalkan kampung halamannya menuju Praha.
"Saya muda dan bodoh. Tetapi saya ingin hidup," katanya.
Dia menghabiskan 30 tahun dalam dunia narkoba. Pernah pula bekerja di perdagangan seks di Jerman, Italia, Belanda, dan Swiss.
Lada akhirnya menjadi tunawisma. Dia tinggal di stasiun kereta utama Praha dan di dalam mobil tua. Gangguan bipolar akibat narkoba membuatnya masuk rumah sakit jiwa 15 kali.
Sekitar dua lusin turis muda mendengarkan saat Lada menceritakan bagaimana seorang klien hampir mencekiknya sampai mati. Atau ketika dia dicampakkan dalam keadaan telanjang setelah melayani pelanggan.
Petra Weidenhofferova, seorang manajer toko yang mengikuti tur itu, mengaku terkejut dengan keterbukaan Lada.
"Kita mungkin berpikir dia akan merasa malu atau menyembunyikan sesuatu. Tetapi ini terdengar sangat alami dan menarik," kata Weidenhofferova.
Di luar stasiun kereta utama pada malam lainnya, Roman Balaz yang berusia 56 tahun menyapa sekelompok siswa dengan ramah.
"Saya adalah tiket Anda ke dunia bawah tanah," kata pemandu berambut kuncir kuda itu kepada turis-turis belia tersebut.
Setelah dibesarkan di panti asuhan, mantan tukang roti itu pertama kali mencoba narkoba pada usia 32. Itu setelah dia putus dengan pacarnya.
Balaz menjadi pekerja seks sebelum akhirnya hidup di jalan selama sembilan tahun.
Balaz secara bertahap berhenti menggunakan narkoba. Dia perlu waktu 10 bulan untuk pulih.