HARIAN DISWAY - PRX kembali mengambil mahkota nya sebagai raja Asia setelah mengalahkn DFM dengan skor 3-1 di Grand Final Valorant Radiant Asia Invitation, Quantum Sport Center, Chengdu, Minggu, 1 Desember 2024.
PRX tampil mengejutkan sepanjang pertandingan berlangsung.
Mereka mengubah komposisi agent serta beberapa pemain saling bertukar role dan terbukti pergantian tersebut berhasil.
PRX dan DFM sempat bertemu di upperfinal dan tim asal jepang tersebut berhasil mengamankan slot pertama ke grand final setelah mengalahkan PRX dengan skor 2-0.
Meski sempat turun ke Lower final, perjalanan mereka cukup mulus dengan mengalahkan Trace Esport dengan skor 2-0.
PRX kembali menantang DFM di grand final, DFM melakukan ban terhadap Bind, Split serta memilih Ascent dan Abyss sebagai map yang akan dimainkan.
PRX memilih Haven dan Pearl menyisakan Sunset sebagai map terakhir.
BACA JUGA:Dari Leviatan ke MIBR, Aspas Bersiap untuk Valorant VCT 2025
BACA JUGA:Roster Baru GenG Kalahkan Talon Esport di Final Ten Valorant Asian Invitational
Tampak nya Alecks yang merupakan pelatih PRX sudah berbenah dan berhasil meracik strategi yang bagus untuk mengalahkan DFM.
PRX berhasil mengambil kemangan di 3 map yang dimainkan yaitu Ascent, Abyss, dan Pearl. DFM hanya berhasil mencuri satu map yaitu Haven dari tangan PRX.
Tim dengan julukan W Gaming tersebut memang sempat membuat heboh setelah Something yang merupakan duelist utama mereka memakai Sova saat melawan Gen G.
Kejutan yang diberikan Alecks tidak hanya sampai disitu, kehadiran Jingg yang menggunakan Killjoy dan Cypher juga menjadi sorotan karena Jingg yang terkenal dengan duelist agresif harus menjadi sentinel di pertandingan tersebut.
Foto pemain PRX Mindfreak--X @valesport_cn
Jing juga memakai 4 agent berbeda dalam grandfinal. Ia menggunakan Killjoy, Cypher, Raze, dan Phoenix.