KEBIJAKAN YANG MEMIHAK
Kaum disabilitas di Indonesia tidak hanya membutuhkan pahlawan dalam bentuk figur, tetapi juga kebijakan yang benar-benar berpihak kepada mereka. Pemerintah dan masyarakat memiliki peran besar dalam menciptakan kondisi yang memungkinkan penyandang disabilitas untuk berkembang dan meraih potensi maksimal mereka.
Hal itu mencakup akses pendidikan yang inklusif, fasilitas publik yang ramah disabilitas, kesempatan kerja yang setara, dan penghapusan stigma sosial terhadap penyandang disabilitas. Selain pemerintah, masyarakat umum berperan penting.
Penerimaan dan dukungan dari lingkungan sekitar dapat menjadi dorongan besar bagi penyandang disabilitas untuk meraih mimpi dan berkontribusi lebih besar kepada masyarakat.
Setiap orang memiliki potensi untuk menjadi pahlawan dalam kehidupannya masing-masing. Bagi kaum disabilitas, pahlawan adalah mereka yang membuka jalan, menginspirasi, dan berjuang agar mereka dapat hidup dengan martabat, keadilan, dan kesempatan yang setara.
Hari Pahlawan, Hari Disabilitas Internasional, maupun Hari Penyandang Disabilitas Internasional seharusnya menjadi momentum refleksi bagi semua lapisan masyarakat.
Bukan hanya untuk mengenang jasa para pahlawan yang gugur, tetapi untuk menelaah seberapa jauh kita telah menciptakan kondisi yang memungkinkan semua orang, termasuk penyandang disabilitas, untuk menjadi pahlawan di bidangnya masing-masing.
Dengan memberikan representasi yang layak bagi kaum disabilitas, kita telah melangkah lebih dekat menuju masyarakat yang inklusif. Kala setiap orang memiliki kesempatan yang setara untuk berkontribusi.
Ke depan, mari jadikan ketiga hari peringatan itu sebagai pengingat bahwa kepahlawanan bukan hanya tentang mengangkat senjata atau berjuang di medan perang, tetapi tentang membuka jalan, menghapus stigma, dan memberikan harapan bagi mereka yang terpinggirkan.
Sudah saatnya kita mengangkat kisah-kisah pahlawan baru dari kalangan disabilitas yang berjuang melawan keterbatasan dan meraih mimpi mereka sebagai sebuah gerakan yang nyata. Sebab, pada akhirnya, pahlawan sejati adalah mereka yang bergerak membawa perubahan. Tidak peduli bagaimana kondisi fisik atau keterbatasan yang dimilikinya.
KEPAHLAWANAN BARU
Di masa depan, penting bagi kita untuk mulai merancang sebuah narasi kepahlawanan yang lebih inklusif. Kepahlawanan tidak hanya ditentukan oleh siapa yang berani melawan penjajah atau yang memiliki fisik sempurna, tetapi juga oleh siapa yang berani melawan hambatan sosial dan berjuang untuk hak-hak yang seharusnya dimiliki semua orang, tanpa kecuali.
Hal itu berarti mengakui potensi setiap individu, terlepas dari keterbatasan yang mungkin dimiliki. Pahlawan disabilitas bukan hanya sebagai inspirasi, tetapi juga sebagai contoh konkret bagaimana masyarakat dapat berkembang menuju inklusi.
Di banyak negara maju, misalnya, terdapat berbagai organisasi yang memfokuskan diri pada pemberdayaan penyandang disabilitas dan mempromosikan keberagaman di tempat kerja.
Itu adalah model yang perlu diadopsi Indonesia untuk memastikan bahwa kaum disabilitas dapat berperan lebih aktif dalam berbagai sektor kehidupan, tanpa dibatasi oleh pandangan sosial yang keliru.
Sebagai masyarakat, kita juga harus menyadari pentingnya peran teknologi dalam meningkatkan kualitas hidup penyandang disabilitas.