Teknologi canggih seperti Sistem Satelit Navigasi BeiDou dan analisis big data digunakan untuk membuat layanan tersebut lebih efisien. Melalui platform pemesanan yang dikembangkan perusahaan, rute perjalanan bus bisa diatur secara otomatis sesuai kebutuhan penumpang.
Jika ada banyak permintaan dari penumpang, sistem akan menggabungkan lokasi tujuan yang berdekatan untuk menciptakan rute bersama yang lebih efisien. Hal itu memungkinkan bus menyediakan layanan langsung dari titik keberangkatan ke titik tujuan tanpa harus mengikuti jalur tertentu.
Pendekatan tersebut membuat layanan lebih fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan waktu nyata penumpang.
Menurut Liu Weidong, wakil manajer umum Zhuzhou Bus, inovasi itu tidak hanya mendukung transportasi rendah karbon tetapi juga meningkatkan pengelolaan transportasi cerdas. Liu menilai layanan tersebut memiliki potensi besar untuk diterapkan di kawasan perkotaan maupun area industri yang jauh dari pusat kota.
Transportasi umum di Tiongkok memang sudah sangat maju. Berdasar data dari Kementerian Transportasi, hingga akhir tahun lalu, Tiongkok memiliki 79.800 jalur bus perkotaan yang membentang sepanjang 1,7 juta kilometer. Hal tersebut disampaikan Wang Xiuchun, salah seorang pejabat kementerian, dalam sebuah konferensi pers pada 31 Oktober.
Selain itu, sebanyak 682 ribu bus tercatat beroperasi di berbagai kota di Tiongkok. Dari jumlah tersebut, sekitar 81 persen merupakan kendaraan berbasis energi baru, kata Wang. Menurut China Daily, angka itu menunjukkan komitmen Tiongkok terhadap keberlanjutan dalam sektor transportasi publik. (*)