Malang Tuntas, Bedah Rumah Kwarda Pramuka Jatim Lanjut ke Lamongan

Senin 02-12-2024,18:00 WIB
Editor : Gunawan Sutanto

LAMONGAN, HARIAN DISWAY - Program pemugaran rumah (bedah rumah) tidak layak huni yang digagas Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur (Kwarda Pramuka Jatim) berlanjut. Setelah tuntas di Kota Malang, program ini dilanjutkan di Lamongan.

Kegiatan Pemugaran Rumah ini selain sebagai upaya bakti sosial ke masyarakat, juga sebagai bentuk pengembangan Kepramukaan.

Pada kegiatan bedah rumah itu ada 100 lebih anggota Pramuka yang ikut membantu proses perbaikan rumah secara bergantian. Program itu sendiri sebenarnya sudah berjalan sejak 21 November 2024 dan berakhir 3 Desember 2024.

Adapun rumah yang dipugar adalah milik Mustain di Krete, Kreteranggon, Sambeng, Lamongan. Ada juga rumah milik Syaiful Arifin di Kedung Caluk, Kreteranggon, Sambeng, Lamongan.

Kedua rumah tersebut memiliki kondisi yang hampir sama. Sebelum dipugar kedua rumah ini tidak memiliki dinding dan atap yang kokoh sehingga akan berbahaya jika terjadi hujan atau badai. 

Selama ini rumah milik Mustain ditinggali oleh 5 orang, yakni Mustain, istri, dan ketiga anaknya.

"Kalau hujan itu sering bocor, kadang saya bikin aliran selang buat buang airnya keluar rumah," ungkap Mustain.

BACA JUGA:Anggota Kwarda Pramuka Jatim Gelar Bedah Rumah Tak Layak Huni di Tiga Kota

Ia berharap proses bedah rumah itu dapat menjadikan rumahnya lebih nyaman untuk keluarganya.

Tak jauh berbeda, rumah milik Syaiful Arifin juga mengalami masalah serupa. Rumahnya sebelum dipugar hanya berdinding tipis dan sangat berbahaya jika hujan atau badai.

"Kalau hujan itu biasanya sampai horeg (tidak stabil)," ungkap istri Syaiful Arifin.

Tak hanya itu ia menambahkan bahwa ketika hujan lebat atau badai, keluarga memilih meninggalkan sementara rumah mereka. Mereka takut rumahnya roboh.

Ketua Kwarda Pramuka Jawa Timur Arum Sabil program bedah rumah itu diharapkan dapat membawa dampak positif dan juga selaras dengan tujuan pengembangan Kepramukaan.

Pengembangan itu, lanjut Kak Arum -sapaan akrab Arum Sabil di Kwarda Pramuka- di antaranya adalah pendalaman Satya dan Darma Pramuka.

"Satya dan Darma Pramuka tidak hanya ada di lisan, tetapi harus berjalan seiring dengan perilaku kita sehari-hari. Yakinlah dengan niat yang tulus membantu sesama," ungkapnya.

Kategori :