BACA JUGA:Ungkap Makna Nama RSUD Eka Candrarini, Eri Cahyadi: Ini Saya Dedikasikan untuk Perempuan dan Anak
Angkanya 0,39, sedikit melebihi nasional yang mencapai 0,32. Itu berarti, Jatim punya potensi lumayan besar untuk meningkatkan partisipasi warga dalam olahraga.
Menurut Wakil Ketua I Perwosi Jatim Iswahyuni, ada sejumlah alasan lima cabang utama dipertandingkan di ajang perdana Porwaprov.
Pertama, aspek historis, karena Perwosi terkenal mempertandingkan senam kreasi. Mereka bersaa pemerintah kota/kabupaten pun membina petanque, cabang olahraga permainan yang melibatkan lemparan bola besi pada bola kayu di lapangan dengan para pemainnya berdiri dan posisi kaki rapat, sejak 2018.
BACA JUGA:Peserta Election Visit Program (EVP) KPU Tertarik Tiga Perempuan Calon Gubernur
Kedua, alasan teknis, ketersediaan atlet cabang yang sudah populer. Terutama voli, atletik, dan wushu. “Bahkan melibatkan anak-anak sehingga menjadi dasar kami untuk pembinaan dan pembibitan,” kata Iswahyuni.
Tak cuma itu. Perwosi pun sudah lama mewadahi seluruh perempuan dalam olahraga dari yang amatir, profesional, pemula, dan terbuka untuk seluruh lapisan usia. Dia pun berharap Porwaprov bisa digelar tiap dua tahun. (*)