Presiden Korsel Berikan Pidato Pembelaan Diri, Sebut Darurat Militer Untuk Pertahankan Demokrasi

Kamis 12-12-2024,12:35 WIB
Reporter : Della Aulia*
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Presiden Korea Selatan Yoon Suk-Yeol bersumpah untuk 'berjuang sampai akhir' untuk melawan upaya-upaya untuk menyingkirkan dirinya dari jabatan presiden melalui pidatonya pada Kamis, 12 Desember 2024.

Ia membela keputusannya yang mengejutkan pekan lalu untuk menyatakan darurat militer dan mengerahkan pasukan ke parlemen negara.

Beberapa hari sebelum Majelis Nasional dijadwalkan melakukan pemungutan suara kedua untuk memakzulkan Yoon pada hari Sabtu, ia kembali menegaskan bahwa tindakannya bertujuan melindungi negara dari ancaman kekuatan anti-negara.

“Saya akan berjuang sampai akhir, untuk mencegah kekuatan dan kelompok kriminal yang bertanggung jawab atas kelumpuhan pemerintahan negara dan mengganggu tatanan konstitusional negara, agar tidak mengancam masa depan Republik Korea,” ujar Yoon.

BACA JUGA:PHK Boeing Tetap Berlanjut

BACA JUGA:Imbas Darurat Militer, Presiden Korsel Jadi Tersangka Penghianatan Negara

Ia menegaskan, deklarasi darurat militer yang hanya berlangsung enam jam sebelum dibatalkan oleh parlemen pada 3 Desember lalu bertujuan untuk mempertahankan demokrasi liberal dan tatanan konstitusional dari ancaman yang dilancarkan oleh oposisi liberal.

Kemudian Yoon juga menyebut bahwa dekrit darurat militernya bukanlah tindakan pemberontakan dan tidak seharusnya menjadi objek penyelidikan kriminal.

"Pihak oposisi kini melakukan tarian pisau yang kacau, mengklaim bahwa deklarasi darurat militer merupakan tindakan pemberontakan. Namun, benarkah demikian?" kata Yoon.

“Saya mohon maaf sekali lagi kepada masyarakat yang mungkin terkejut dan cemas karena darurat militer. Mohon percayalah kepada saya atas kesetiaan saya yang hangat kepada masyarakat.” ungkapnya melalui siaran televisi, dilansir dari AFP.

BACA JUGA:Tokoh Dunia Pejuang HAM yang Dikenang di Hari HAM Sedunia 2024

BACA JUGA:Netanyahu Sebut Israel Berperan Penting dalam Penggulingan Rezim Assad di Suriah

Adapun para partai politik telah memberikan dukungannya dalam upaya untuk memakzulkan Presiden Yoon Suk-Yeol.

Partai Kekuatan Rakyat (PPP) awalnya menolak mendukung pemakzulan dan berharap Yoon bersedia mengundurkan diri. Namun, pemimpin partai menyatakan bahwa upaya untuk membujuknya tidak berhasil.

"Kami mencoba mencari cara yang lebih baik daripada pemakzulan, tetapi cara lain itu tidak sah. Menangguhkan presiden dari tugasnya melalui pemakzulan adalah satu-satunya cara untuk saat ini, untuk mempertahankan demokrasi dan republik." ucap pemimpin partai Han Dong-hoon.

Kategori :