Lazada Incar Penguatan Pasar Jatim

Jumat 13-12-2024,17:49 WIB
Reporter : Michael Fredy Jacob
Editor : Noor Arief Prasetyo

SETELAH Pandemi covid-19 kebiasaan masyarakat Indonesia berubah. Lebih banyak berbelanja di e-commerce. Tak heran, pertumbuhan pengguna aplikasi penyedia jasa toko online terus meningkat.

Berdasar data We Are Social, pada Januari 2024 tampak 34,4 persen pengguna internet membeli keperluan sehari-hari secara online. Selain itu, selama 2023, pengguna internet menghabiskan total USD 6,09 miliar untuk membeli keperluan sehari-hari. 

Angka tersebut naik sebesar 14,3 persen atau setara dengan USD 760 juta dibandingkan tahun lalu (YoY). Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, di November 2024 sebanyak 20,7 persen aktivitas online masyarakat Surabaya adalah berbelanja. 

Lazada pun melirik peluang besar itu. Platform yang didirikan 12 Maret 2012 tersebut pun memberanikan diri untuk buka cabang di Kota Pahlawan: Lazada Surabaya.

BACA JUGA:Lazada 12.12 Promo Habis-Habisan, Belanja Online Spektakuler, Harga Murah!

BACA JUGA:Promo 11.11 Lazada Indonesia: Diskon Raksasa, Lucky Draw Mobil & Motor Menanti!

E-commerce itu menggunakan strategi hyperlocal. Fokusnya adalah penjualan brand lokal di Jawa Timur. Strategi itu dilakukan berdasar pemahaman mengenai kebutuhan masyarakat yang bervariasi di setiap daerah di Indonesia.

Surabaya Regional Director Lazada Indonesia Canggih Satriatama mengatakan, strategi itu sangat efektif. Sebab, sejak peluncuran Lazada Surabaya pada awal Oktober 2024, terjadi peningkatan jumlah pembeli dan jumlah pasokan lokal secara berkelanjutan.


grafis by Arya--

“Kontribusi local to local kami mencapai lebih dari 50 persen. Potensi pasar hyperlocal terus bertumbuh. Semakin banyak brand yang berjualan di tempat kami. Mulai brand multinasional dan brand lokal,” katanya kepada Harian Disway, Kamis, 12 Desember 2024.

Belum lagi dukungan promo saat festival belanja online di waktu-waktu tertentu. Seperti saat ini, 12.12. Sejak hari pertama festival itu dilakukan, jumlah pesanan di Lazada naik 50 persen dibanding transaksi hari biasa.

“Nilai pembelian juga meningkat sebesar 90 persen dibanding transaksi harian kita. Kalau pesanan ini kan barang-barang yang mereka masukkan ke keranjang saja. Belum checkout. Berbeda kalau sudah pembelian,” katanya lagi.

BACA JUGA:Lebih Dekat dengan Konsumen dan UKM Lokal, Lazada Rilis Kampanye Terbaru

BACA JUGA:Couplepreneur Asal Surabaya di Plaftorm Lazada Ini Sukses Berkat Kekuatan Komunitas

Ia menceritakan, kebutuhan sehari-hari masih menjadi barang yang paling laris di Surabaya. Selain itu, ada juga produk pendukung otomotif dan produk kecantikan. Juga karena mendekati libur natal dan tahun baru (Nataru) koper juga menjadi produk paling laris.

Kategori :