Bagi Persebaya, mengenakan pita hitam bukan hanya sekadar simbol, tetapi juga ungkapan rasa empati yang mendalam.
Klub ingin menunjukkan bahwa mereka adalah satu kesatuan bersama suporter, baik dalam suka maupun duka. Dalam situasi seperti itu, rasa kebersamaan menjadi semakin terasa.
BACA JUGA:Semen Padang vs Persebaya: Persiapan Singkat dan Hujan Tak Bikin Keder Ernando Ari
Hal tersebut adalah momen yang menggugah, di mana semua orang di dunia sepak bola diingatkan bahwa di balik setiap pertandingan, ada jiwa-jiwa yang saling mendukung.
Semoga Almarhum Putra dan Fathir diberi jalan terbaik serta keluarga Teguh dan Fathir diberi ketabahan dan kekuatan untuk melewati masa sulit ini.
Mari kita semua mendoakan agar kejadian serupa tidak terulang dan keselamatan menjadi prioritas utama bagi setiap suporter yang menempuh perjalanan untuk mendukung timnya. (*)