Inovasi itu menjadikan sastra sebagai medium yang relevan dalam menyampaikan pesan moral, budaya, dan nilai kehidupan di tengah era modern dengan cara yang menarik.
Banyak pihak yang mulai menyadari pentingnya pendekatan itu, termasuk lembaga pendidikan. Video animasi berbasis sastra kini sering digunakan sebagai materi pendukung pembelajaran di sekolah.
Dengan visualisasi yang menarik, siswa lebih antusias memahami isi cerita, alur dan karakter sehingga pembelajaran sastra menjadi lebih menyenangkan dan efektif.
Selain di bidang pendidikan, sastra digital melalui video animasi menjadi alat promosi budaya yang kuat. Banyak karya sastra lokal yang diadaptasi untuk mengenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia internasional.
Kolaborasi dengan teknologi canggih seperti AI dan AR memungkinkan pengalaman yang seru. Sebab, penonton bisa lebih paham cerita yang disampaikan.
Namun, di balik potensi besar itu, tantangan tetap ada. Dibutuhkan kolaborasi yang solid antara penulis, animator, dan produser untuk menghasilkan karya berkualitas. Selain itu, perlindungan hak cipta harus menjadi perhatian agar karya sastra tetap dihargai.
Melalui inovasi itu, sastra yang ada di Indonesia memiliki peluang besar untuk tetap eksis, berkembang, dan bersinar, baik di dalam negeri maupun di kancah global.
Sastra digital melalui video animasi adalah masa depan yang menjanjikan bagi dunia literasi dan seni. (*)
*) Nafilah Sofie Maulydia adalah mahasiswa Universitas Airlangga jurusan Bahasa dan Sastra Inggris.