HARIAN DISWAY - PBSI akan memiliki 20 pelatih teknik untuk pelatnas utama dan pratama mulai 2025. Wakil Ketua Umum I PP PBSI, Taufik Hidayat, menyatakan bahwa mereka adalah nama-nama terbaik yang lolos seleksi.
Dalam konferensi pers pada Jumat, 20 Desember 2024, di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Taufik menjelaskan proses rekrutmen pelatih. Ia ingin PBSI saat ini lebih terbuka.
Taufik mengakui bahwa proses rekrutmen pelatih kali ini sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. PBSI melakukan perombakan besar dalam menyusun tim kepelatihan pelatnas.
“Ketua Umum, saya, dan pengurus lainnya ingin membuat perubahan dari tahun-tahun sebelumnya. Dari pengumuman ini, pasti ada yang setuju dan tidak setuju. Kami tidak bisa memenuhi semua harapan,” kata Taufik.
Proses rekrutmen berlangsung dari 3 hingga 17 Desember 2024, dengan 51 calon pelatih yang mendaftar. Mereka diseleksi secara administrasi dan wawancara, dan akhirnya terpilih 20 pelatih untuk pelatnas.
“Kami ingin transparan. Pemilihan ini tidak didasarkan pada suka atau tidak suka, atau kedekatan pribadi. Kami bekerja sama dengan Dayalima untuk melakukan penilaian dan wawancara,” tambah Taufik, peraih medali emas Olimpiade Athena 2004.
Dari 20 pelatih, terdapat lima pelatih dan lima asisten untuk pelatnas utama, serta lima pelatih dan lima asisten untuk pelatnas pratama.
Perubahannya sangat signifikan, dengan hanya tiga pelatih dari periode sebelumnya yang bertahan: Indra Wijaya dan Herli Djaenudin, yang kini menangani tunggal putra pratama.
Sebelumnya, mereka mengelola tunggal putri pelatnas utama. Selain mereka, ada Rionny Mainaky, yang menjabat sebagai Kabid Binpres PP PBSI 2020-2024 dan membantu tim pelatih tunggal putri.
BACA JUGA:Lolos BWF World Tour Finals, Sabar/Reza dan Dejan/Gloria Tetap Ikut Kejurnas PBSI 2024
BACA JUGA:Kejurnas PBSI 2024: Pemain Pelatnas Kembali Bela Klub, Persaingan Makin Ketat!
Taufik menjelaskan bahwa pihaknya hanya memilih pelatih utama untuk lima sektor, dan para pelatih tersebut yang menentukan asisten berdasarkan nama-nama yang telah disaring oleh PBSI.
“Kami membuka opsi. Ada 1-3 orang asisten yang cocok. Jadi ada pilihan. Saya tidak akan menentukan asisten pelatih. Jika saya atau binpres yang memilih, bisa jadi tidak sejalan dan itu akan jadi masalah,” kata Taufik.