Pelatih yang dibajak dari Sporting Lisbon itu membawa perbedaan signifikan, tentu saja. Dalam waktu singkat, United kini punya kendali lebih besar dalam pertandingan.
Statistik penguasaan bola mereka tinggi. Saat melawan Bournemouth saja, ball possession mereka mencapai 60%. United punya lebih banyak tembakan dan tembakan tepat sasaran dibandingkan Bournemouth. Namun, mereka (lagi-lagi) kalah telak.
Untuk kali kedua dalam sejarah United, mereka kalah dalam pertandingan kandang berturut-turut melawan lawan yang sama dengan selisih tiga gol. Sebelumnya, hal memalukan itu terjadi saat melawan Burnley pada era 1960-an.
Nah, jijika dicermati, Man Utd gampang sekali kebobolan dalam situasi bola mati.
BACA JUGA:Arsenal vs Man United 2-0: The Gunners Menang Berkat Sepak Pojok
BACA JUGA:Arsenal Tekuk Manchester United Berkat Bola Mati, Memang Dilatih Khusus!
Waktu kalah 0-2 dari Arsenal tiga pekan lalu, mereka kebobolan lewat sepak pojok. Dua kali! Lalu diulang lagi saat melawan Nottingham Forest di pertandingan kandang terakhir mereka.
Saat meladeni Tottenham Hotspur di perempat final EFL Kamis lalu, Son Heung Min mencetak gol langsung dari tendangan sudut.
Man Utd kebobolan set piece terus, Ruben Amorim pusing berat. Foto: Ruben Amorim (kanan) dan pelatih set piece Carlos Fernandez.-AFP-
Bahkan Bournemouth berhasil melakukan hal yang sama di babak pertama, mencetak gol dari tendangan sudut. Meskipun manajer Bornemouth Andoni Iraola mengakui bahwa pemainnya tidak tinggi-tinggi amat.
Jika ditotal, Manchester United sudah kebobolan 17 gol dari bola mati di Premier League saja sepanjang 2024. Terbanyak dalam satu tahun kalender di kompetisi tersebut.
BACA JUGA:Manchester United Tumbang dari Arsenal, Ruben Amorim Janjikan Balas Dendam di FA Cup
BACA JUGA:Man City vs Man United 1-2: Bruno Fernandes dan Amad Diallo Bawa Setan Merah Comeback di Detik Akhir
Memang, tidak semuanya berada di bawah pengawasan Amorim. Banyak yang terjadi saat United masih ditangani Erik ten Hag. Tapi, wajar kalau penggemar bertanya-tanya. Pelatih set piece Carlos Fernandes, yang mendampingi Amorim dari Sporting, kerja nggak sih?
"Tanggung jawab ada pada saya, bukan Carlos," kata Ruben Amorim, membela anak buahnya.
"Kami adalah tim yang berada dalam momen baik dan buruk. Namun kami tidak kalah karena bola mati. Kami kalah karena kami menciptakan lebih banyak peluang, tapi tidak mencetak gol," paparnya.