HARIAN DISWAY - Klasemen Liga Inggris pekan ke-17 memberikan gambaran jelas tentang performa tim-tim besar, terutama (MU) Manchester United dan Manchester City. Ya, dua tim raksasa asal Manchester itu memang punya rivalitas yang tinggi.
Pada pekan ke-17, keduanya mengalami hasil yang nyaris sama. Sama-sama kalah. Hanya beda level keparahan saja.
Setan Merah (sebutan Manchester United) takluk 0-3 dari Bournemouth di Old Trafford. Sedangkan Man City, beberapa jam sebelumnya, tersandung di kandang Aston Villa 1-2.
Hasil itu membuat City, juara bertahan yang awalnya masih bersaing dalam perebutan gelar juara, terperosok ke papan tengah. Zona Liga Champions pun tak masuk.
BACA JUGA:Mo Salah Pencetak Gol Terbanyak Keempat Liverpool, tapi Perpanjangan Kontrak Masih Abu-Abu!
BACA JUGA:Man Utd Kebobolan 17 Gol dari Set Piece, Ruben Amorim Pusing Berat
Man Utd? Jangan ditanya lagi. Sudah ganti pelatih pun, Andre Onana dkk tetap tak mampu bangkit dari peringkat belasan. Mereka bahkan lebih dekat ke zona degradasi (lima level) daripada zona Europa League (delapan level).
Sementara itu, puncak klasemen masih diduduki oleh Liverpool. Anak asuh Arne Slot itu berpesta kala berkunjung ke markas Tottenham Hotspur. Mohamed Salah cs menekuk tuan rumah dengan skor mencolok 6-3.
MU Belum Konsisten
Man Utd kebobolan set piece terus, Ruben Amorim pusing berat. Foto: Noussair Mazraoui melanggar Justin Kluivert yang berbuah penalti buat Bournemouth, 23 Desember 2024.-Darren Staples -AFP
Manchester United kini terperosok di peringkat ke-13 dengan 22 poin. Kekalahan telak 0-3 dari Bournemouth di Old Trafford, memutus momentum positif yang mereka bangun setelah mengalahkan rival sekota, Manchester City.
Di bawah kepemimpinan pelatih baru asal Portugal, Ruben Amorim, konsistensi menjadi masalah utama bagi Setan Merah (sebutan Manchester United).
BACA JUGA:Tottenham vs Liverpool 3-6: Drama 9 Gol, The Reds Nyaman di Puncak!
BACA JUGA:Everton vs Chelsea 0-0: Serangan The Blues Membentur Tembok, Gagal Kudeta Liverpool
Dalam enam laga terakhir, mereka hanya berhasil meraih dua kemenangan, satu hasil imbang, dan tiga kekalahan. Catatan itu tentu saja menjadi sorotan bagi para penggemar MU yang berharap ada perubahan signifikan di tengah musim.
Posisi ke-13 itu juga merupakan catatan terburuk bagi Manchester United dalam sejarah Liga Inggris sejak tahun 2000 setelah menjalani 17 pertandingan, semakin menambah tekanan pada Amorim untuk segera memperbaiki performa tim.