SURABAYA, HARIAN DISWAY - Inilah hari yang paling ditunggu. Perayaan hari natal. Peringatan kelahiran Yesus Kristus. Segala persiapan sudah dilakukan oleh umat Kristiani untuk memperingati natal. Seperti biasanya, malam natal digunakan untuk beribadah.
Seperti yang dilakukan di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Darmo Satelit Surabaya. Ibadah malam natal dilaksanakan dua kali. Ibadah pertama dilaksanakan pukul 17.00 lalu ada ibadah kedua pukul 19.00.
Siang 24 Desember 2024, hujan deras mengguyur Kota Pahlawan sejak pukul 14.00. Kondisi alam itu tidak menghalangi jemaat di gereja tersebut untuk datang melakukan ibadah malam natal. Bahkan, pukul 16.30, gereja yang berada di Jalan Kupang Indah itu sudah penuh.
BACA JUGA: Sterilisasi Gereja di Jatim Jelang Natal, Jibom Polda Pastikan Keamanan Jemaat
“Melihat tahun kemarin, ibadah malam natal pasti jemaatnya sampai di tenda luar ini. Saya yakin, kalau tidak hujan ini, jemaat bisa sampai duduk di luar. Perkiraan tadi ada 400 orang,” kata Gembala Sidang GKI Darmo Satelit Andri Purnawan, Selasa 24 Desember 2024.
Ibadah pertama itu, Pendeta Andri yang melayani. Tema khotbahnya: Cintanya Memulihkan Kehidupan. (Yesaya 9:2-7). Menurutnya, ayat itu sangat relevan bagi kehidupan manusia saat ini. Segala sesuatu bisa terjadi, tetapi tidak diketahui arahnya kemana.
“Dalam kegelapan itu, Tuhan menyatakan janjinya. Bahwa terangnya akan bercahaya. Ia datang sebagai seorang anak. Allah menjadi manusia. Tanda bahwa Allah berpartisipasi dalam pergumulan manusia,” ucap ketua I PGIW Jatim itu.
“Tuhan tidak hanya memberikan instruksi kepada manusia. Tetapi, Tuhan menyelamatkan manusia dengan cara membersamai. Turut memikul. Bahkan, membukakan jalan terang di tengah ketidakpastian hidup,” katanya lagi.
BACA JUGA: Polres Tanjung Perak Sterilisasi di Beberapa Gereja Surabaya, Pastikan Natal Aman
Ia meminta agar umat Kristen tetap memegang pengharapan natal. Sehingga setiap orang yang membangkitkan iman dan pengharapan, diberikan kekuatan untuk menghadapi situasi kehidupan yang tidak menentu saat ini.
Andri menceritakan, di Desember ini saja sudah ada berdasarkan data ada sekitar 100 ribu orang di Indonesia yang terdampak bencana hidrometeorologi. Bahkan, menurutnya sebagian orang mengatakan bahwa di 2025 adalah tahun yang mengerikan.
“Banyak orang memprediksi 2025 kondisinya lebih buruk ketimbang tahun ini. Tetapi, prinsipnya, bencana itu tidak ada kalendernya. Sehingga, saya sangat meragukan semua ramalan dan ucapan itu,” ucap pendeta yang identik dengan rambut gondrong ini.
Baginya, kejadian yang pasti terjadi adalah kasih karunia Tuhan. Ia pun mengutip penggalan ayat di Ratapan 3:22-23. Ayat itu tertulis: “Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-Nya. Selalu baru tiap pagi, besar kesetiaan-Mu”.
BACA JUGA: Menag Nasaruddin Umar Ucapkan Selamat Natal, Sitir Tema 'Marilah Kita Pergi Ke Betlehem'