HARIAN DISWAY - Toyota, produsen mobil terbesar di dunia, berencana membangun pabrik kendaraan listrik (EV) di Shanghai untuk merek premium Lexus. Itu untuk persaingan dengan merek EV lokal di Tiongkok. Hal tersebut dilaporkan oleh Nikkei, Senin, 23 Desember 2024.
Pabrik tersebut ditargetkan mulai beroperasi pada 2027. Dan Toyota akan mengelola sendiri. Tanpa mitra dari Tiongkok. Langkah tersebut menjadikan Toyota sebagai kendaraan Jepang pertama yang membangun pabrik semacam itu di Tiongkok.
Saat dimintai komentar oleh China Daily, Lexus menolak memberikan tanggapan. Hingga saat ini, Lexus yang dijual di Tiongkok diimpor dari fasilitas produksi Toyota di Jepang.
Toyota sendiri sudah memiliki usaha patungan di Tiongkok dengan produsen mobil lokal, FAW dan GAC. Itu untuk memproduksi dan memasarkan kendaraan bermerek Toyota.
BACA JUGA:Toyota Racing Kembali ke Formula 1, Jalin Kemitraan Strategis dengan Haas
Langkah Toyota itu muncul di tengah berita bahwa Honda dan Nissan, produsen mobil terbesar kedua dan ketiga Jepang setelah Toyota, sepakat untuk memulai pembicaraan mengenai rencana merger. Langkah tersebut juga bertujuan memperkuat posisi mereka di pasar EV.
LOGO LEXUS tampak pada salah satu showroom di Tokkyo. Brand itu akan diproduksi di Shanghai, Tiongkok.-BEHROUZ MEHRI-AFP-
Dalam pernyataan bersama, Honda dan Nissan menyebutkan bahwa merger tersebut dipicu oleh "perubahan dramatis dalam lingkungan yang dihadapi kedua perusahaan dan industri otomotif". Mereka juga merencanakan untuk mencatatkan perusahaan induk gabungan pada Agustus 2026. Honda dan Nissan, sebagaimana Toyota, juga punya usaha patungan di Tiongkok.
Secara keseluruhan, produsen mobil Jepang dinilai lambat dalam mengadopsi kendaraan listrik murni. Mereka kalah jauh dengan pabrikan asal Tiongkok dan Eropa.
Data dari Asosiasi Mobil Penumpang Tiongkok menunjukkan bahwa sekitar 60 persen kendaraan energi baru dunia, termasuk kendaraan listrik dan plug-in hybrid, diproduksi di Tiongkok. (*)