Kena Banjir Setiap Tahun, Warga Gunung Anyar Tagih Kewajiban BBWS Brantas Normalisasi Sungai Avur

Minggu 29-12-2024,18:32 WIB
Reporter : Ghinan Salman
Editor : Taufiqur Rahman

BACA JUGA:Surabaya dan Sidoarjo Banjir, Lalu Lintas Lumpuh, Rumah Warga Terendam

"Perlu diketahui, itu wilayah Sidoarjo yang berbatasan dengan kita (Surabaya). Sampai hari ini juga terdampak. Karena sungai yang melintas ini sama sekali tidak terawat," kata dia. 

Bahkan, dirinya selaku pengurus kampung dengan BBWS pernah menyepakati adanya normalisasi sungai pada 16 Juni 2023. 

Faishol  lantas menunjukkan surat LPMK se-Kecamatan Gunung Anyar nomor 0.12/LPMK-GA/K/III/2023. 

Dalam surat tersebut, LPMK se-Kecamatan Gunung Anyar menyurati Dinas PU Sumber Daya Air Jatim, DSDABM Surabaya, Bidang Sungai Irigasi Dinas PU Sumber Daya Air Jatim, Lurah Gunung Anyar Tambak, Lurah Gunung Anyar, Lurah Rungkut Menanggal, Lurah Rungkut Tengah untuk melakukan normalisasi sungai Avur. 

Pasca surat dilayangkan, hingga kini tidak ada kepastian dan tindak lanjut dari Dinas PU Sumber Daya Air Jatim dan Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWS) Brantas.

"Tapi, sampai hari ini kesepakatan ini hanya tinggal kesepakatan di atas kertas saja," kata Faishol.

Faishol  berterima kasih kepada Pemerintah Kota Surabaya karena telah bergerak cepat melakukan normalisasi banjir di kawasan Gunung Anyar dan Rungkut Menanggal beberapa hari lalu, selama 24 jam nonstop. 

Saat itu, Pemkot Surabaya mengerahkan alat berat untuk melakukan normalisasi sungai perbatasan Surabaya-Sidoarjo tersebut. 

Namun, pada saat itu satgas dari pemkot ditegur oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) karena dinilai ikut campur menangani aliran sungai yang dikelola Pemprov Jatim.

BACA JUGA:Gunung Anyar Masih Terendam Banjir, Camat: Saluran Perbatasan Meluap

BACA JUGA:Pemkot Surabaya Bangun Drainase Baru Antisipasi Banjir Gunung Anyar Terulang

“Jadi memang ini sungai (dikelola) pemprov. Hanya ada beberapa hari (normalisasi) ternyata mendapat teguran dari pemprov,” ungkapnya. 

Ketua RW 5 Kelurahan Gununganyar, Rudi membenarkan, bahwa banjir yang terjadi di kawasan Gununganyar beberapa hari lalu disebabkan oleh menumpuknya Eceng Gondok di sepanjang aliran sungai perbatasan Surabaya-Sidoarjo. 

Rudi berharap, dinas terkait yang ada di Pemprov Jatim bisa segera melakukan normalisasi sungai tersebut. 

“Karena jarak rumah warga dengan sungai hanya sekitar 500-300 meter. Nah, ketika cuaca ekstrem dan hujan deras air sungai meluap dan banjir hingga ke rumah warga,” tutur dia.(*)

Kategori :