Ia hanya menyebut bahwa mengganti pelatih setelah kalah dari Tiongkok terlalu mepet dengan pertandingan berikutnya.
“Makanya, ini adalah yang terbaik. Risiko tentu ada, tetapi lebih baik ambil risiko daripada menyesal kemudian hari. Kami akan mencari figur yang bisa memberikan ekstra usaha dalam hal komunikasi, taktik, dan lainnya,” jelasnya. (*)