Pegawai minimarket di Tasikmalaya, Jabar, Ifan, 26, melawan perampok tokonya, Kamis pagi, 9 Januari 2025. Tembakan perampok ke atas tak membuatnya gentar. Setelah perampok menggondol uang dari laci kasir, kemudian kabur menuju motor, Ifan mengejar. Ia menendang motor perampok sambil teriak-teriak. Warga berdatangan membekuk perampok.
KEBERANIAN Ifan diacungi jempol olrh warga dan polisi. Ia tak terluka. Cuma pergelangan tangannya yang lecet karena memaksakan diri lepas dari ikatan kabel ties perampok.
Ia tak tahu, ternyata pistol perampok adalah air gun berpeluru gotri. Tapi, seandainya tembakan jarak dekat kena, badan pasti terluka.
Minimarket itu di Jalan Aboh, Kelurahan Sukamulya, Bungursari, Kota Tasikmalaya, Jabar. Kamis, 9 Januari 2025, toko itu buka pukul 07.00 WIB. Kondisi sekitar toko masih sepi orang. Hujan gerimis sejak semalam belum juga reda. Suhu sejuk membuat orang malas keluar rumah.
BACA JUGA:Saat Perampokan Toko Emas
BACA JUGA:Perampokan Ini Terlalu Lancar
Toko dijaga kasir cewek Nurfadilah, 22. Sedangkan Ifan, kepala toko, saat itu berada di gudang lantai dua, menata barang.
Fadilah kepada wartawan menceritakan: ”Beberapa saat setelah toko dibuka, datang pengunjung pertama pagi itu. Seorang pria muda naik motor yang diparkir di halaman toko. Ia mengenakan jaket hoodie merah, masih mengenakan helm, dan bermasker. Ia masuk toko.
Fadilah melihat pengunjung itu biasa saja. Tiak mencurigakan. Banyak pengunjung toko yang masih mengenakan helm dan bermasker. Apalagi, pengunjung itu menuju rak barang, mencari barang yang akan dibeli.
BACA JUGA:Anggota Densus 88 Merampok?
BACA JUGA:Modus Lama Perampok Nasabah Bank
Fadilah: ”Terus, ia tanya ke saya, di mana letak jas hujan. Saya meninggalkan meja kasir, menunjukkan letak rak jas hujan. Saat itulah ia mengeluarkan pistol, mendorong saya, bertanya di mana brankas.”
Fadilah kaget dan takut. Dia berteriak ketakutan. Sambil menjawab, brankas di lantai atas.
Teriakan Fadilah membuat Ifan turun. Saat Ifan masih di tangga, perampok langsung menodongkan pistol. Lalu, Ifan dan Fadilah disatukan di lantai dua. Mereka diikat kabel ties yang sudah disiapkan perampok.
Di sana perampok melihat brankas. Kemudian, perampok bertanya ke Ifan nomor PIN brankas. Ifan menjawab tidak tahu. Perampok menembak ke atas. Benar-benar meletus. Ifan tetap menjawab tidak tahu karena yang tahu pemilik toko.