HARIAN DISWAY – Bisnis secara online memang sangat menggiurkan. Sebab, pengusaha tidak harus bayar lapak dengan harga yang mahal untuk berdagang. Tidak juga harus menyetok banyak barang ketika ingin berjualan.
Pun berdasar data, jumlah pengguna e-commerce setiap tahunnya terus meningkat. Bahkan, diprediksi di 2029, sebanyak 99,1 juta pengguna di Indonesia. Walau sebenarnya, kebiasaan belanja online mulai terjadi sejak 1999, melalui forum jual beli Kaskus.
Pandemi Covid-19 juga mengubah kebiasaan berbelanja masyarakat Indonesia. Menurut e-Conomy SEA Indonesia 2021, hampir 15 juta orang Indonesia di daerah non-perkotaan menggunakan layanan berbasis internet untuk kali pertama pada paro pertama 2021.
Berdasar data Bank Indonesia, di tengah situasi pandemi Covid-19 dan lesunya sektor bisnis ekonomi, iklim transaksi digital di marketplace justru mengalami pertumbuhan setiap tahunnya.
BACA JUGA:7 Bisnis Online Modal Hp yang Bisa Dijalankan dari Rumah, Cocok untuk Ibu Rumah Tangga
BACA JUGA:Efektifkah Afiliasi sebagai Cara Bisnis Online Tanpa Modal Besar untuk Hasilkan Uang?
Misalnya, Shopee. Di kuartal III 2024, pesanan bruto sebesar 2,8 miliar. Dengan nilai penjualan bruto sebesar USD 25,1 miliar atau sekitar Rp 406 triliun. Sepanjang 2024, penjualan produk lokal naik 200 persen.
Shopee Live juga mencatat penjualan sebanyak 1 miliar produk UMKM tahun tersebut. Jumlah kunjungan ke situs web Shopee pada Agustus 2024 adalah 134,1 juta kunjungan.
Achmad Gabriel, Branch manager berjalan di antara produk di Pabrik Kosmetik Salsa.-Boy Slamet-
Berdasar data itu, Shopee menempati posisi pertama sebagai marketplace dengan pengunjung terbanyak sepanjang 2024 dengan total 2,3 miliar kunjungan. Sayangnya, di awal 2025, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh keputusan Bukalapak yang menutup platform penjualan online mereka. Dengan alasan operasional.
Tingginya aktivitas di belanja di toko online itu sebenarnya memudahkan para pedagang atau pengusaha retail. Sebab, mereka tidak perlu lagi memikirkan untuk mencari lokasi strategis untuk berjualan. Termasuk mengeluarkan budget lebih untuk sewa tempat.
Grafis by Gusti--
Owner CV Omieku Food Cipto Suwarno Kurniawan mengaku, penjualannya di e-commerce semakin lama semakin besar. Sampai saat ini, perusahaannya menjual produk Ayumie hanya di Tokopedia, Shopee, Tiktok, dan Blibli.
Walau, dari omzet yang ia dapat per tahun, hanya lima persen dari penjualan di e-commerce. “Karena kita kan saat ini masih banyak fokus berjualan di supermarket,” katanya kepada Harian Disway, Kamis, 9 Januari 2025.