Karena emfisema, ia mengandalkan oksigen tambahan untuk melakukan hal yang sebenarnya tak lebih berat daripada berjalan melintasi ruangan. Karena itulah ia memperingatkan perokok lain bahwa hal yang sama dapat terjadi pada mereka.
Saat memberi tahu publik tentang sakitnya pada Agustus 2024 lalu, Lych menunjukkan bahwa ia sangat menderita karenanya. "Saya terkurung di rumah entah saya suka atau tidak. Saya tidak bisa keluar. Dan saya hanya bisa berjalan kaki sebentar sebelum kehabisan oksigen".
8. Melakukan meditasi transendental
Saat membuka diri pada publik, Lynch menyatakan bahwa ia menyukai meditasi transendental. Meditasi hening yang mana mantra atau suara diulang selama beberapa menit dua kali sehari.
Ia mengatakan bahwa meditasi tersebut membantunya mengatasi beberapa masalah kesehatannya. Praktik yang telah lama dilakukannya membantunya berhenti. Ia bermeditasi dua kali sehari setiap hari.
Dengan praktik itu pula "Saya memiliki sikap positif yang berfokus pada penyembuhan tubuh itu sendiri," kata Lynch.
Namun, ia mengakui, "hidup dengan emfisema itu sulit. Saya hampir tidak bisa berjalan melintasi ruangan. Rasanya seperti Anda berjalan dengan kantong plastik di kepala Anda." 9. Mendirikan yayasan praktik meditasi transendental
Selain melakukan meditasi transendental untuk mengatasi sakitnya itu, ia juga mendirikan yayasan yang didedikasikan untuk praktik tersebut dan membuatnya tetap optimis. Lynch seolah ingin orang lain jangan sampai mengalami seperti dirinya.
Penyakit tersebut, yang membuatnya lebih rentan terhadap penyakit pernapasan lainnya, membuatnya harus tinggal di rumah. "Sebelumnya saya tidak suka keluar, jadi itu alasan yang bagus," candanya.
9. Ingin menyutradarai film dari jarak jauh
Karena emfisema, ia tidak bisa melakukan salah satu hal favoritnya yakni menyutradarai fiilm. "Saya suka berada di lokasi syuting," katanya. "Saya suka berada di sana, bisa berbisik kepada orang-orang."
Karena itu, ia terbuka untuk mencoba menyutradarai film dari jarak jauh di masa mendatang. Buat Lynch meskipun ada konsekuensi dari merokok yakni emfisema yang merupakan "harga yang harus dibayar,", Lynch tetap semangat.
"Saya tidak menyesalinya. Itu penting bagi saya. Saya menginginkan apa yang diinginkan setiap pecandu: bahwa apa yang kita cintai itu baik untuk kita," tegasnya.
10. Memasukkan rokok sebagai bagian dari karyanya
Pada saat Lynch merilis film indie pertamanya, Eraserhead, yang mengerikan pada 1977, merokok adalah bagian dari persona rumah seni yang muram. Dan rokok adalah bagian yang tak terhapuskan dari karyanya di layar.
Dari Blue Velvet tahun 1986 hingga serial TV tahun 90-an yang inovatif Twin Peaks dan kebangkitannya pada 2017, merokok dijalin dengan karakter Lynch dan sinematografinya yang seperti mimpi.