HARIAN DISWAY - Dalam industri makanan ringan, khususnya di kalangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) seperti produsen pastel mini, limbah tepung bekas penggorengan yang tercampur minyak sering kali terabaikan.
Padahal, limbah itu berpotensi dimanfaatkan kembali. Salah satunya sebagai bahan campuran pakan ternak.
Namun, pelaku UMKM kerap kesulitan mengolah limbah tersebut akibat keterbatasan teknologi dan mahalnya alat modern.
Sebagai upaya mendukung pelaku UMKM mengatasi permasalahan tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya memperkenalkan inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG).
Karyawan UMKM Pastel Mini Bu Anis menggunakan Alat Press Minyak Dengan Mekanisme Ulir di Desa Tanjungkenongo, Pacet, Mojokerto, Januari 2025.-Dok. Dinda Nur Amalia-
Mereka menyerahkan produk inovasi bernama Alat Press Minyak Dengan Mekanisme Ulir kepada UMKM Pastel Mini Bu Anis di Desa Tanjungkenongo, Pacet, Mojokerto, Januari 2025.
BACA JUGA:Mahasiswa Untag Surabaya Gelar Screening Karya Jurnalistik dari Mata Kuliah Broadcast Journalism
Anis, pemilik usaha, selama ini menghadapi kesulitan dalam memisahkan minyak dari limbah tepung bekas penggorengan.
Proses manual menggunakan karung membutuhkan waktu hingga satu hari penuh, sehingga dinilai tidak efisien.
Limbah tepung yang bercampur minyak juga sulit dimanfaatkan sebagai pakan ternak karena kandungan minyak mempercepat pembusukan.
Melihat kondisi itu, Sub Kelompok 1 KKN untag Surabaya yang terdiri atas lima mahasiswa di bawah bimbingan Haikal Arsalan SH MH, merancang alat press minyak dengan mekanisme ulir.
BACA JUGA:Untag Resmi Buka Fakultas Kedokteran, Fokus Pada Pneumonia
Alat itu memungkinkan pengguna untuk memisahkan minyak dari partikel tepung secara manual namun efektif. Tanpa memerlukan listrik atau sistem hidrolik.
"Kami merancang alat ini agar dapat digunakan di daerah pedesaan yang minim akses terhadap teknologi modern. Sistem putar yang kami gunakan membuat proses lebih cepat dan efisien dibandingkan metode tradisional," kata Sayyidah Maharani, Koordinator Sub Kelompok 1 KKN R9 Untag Surabaya.
Proses pengujian menunjukkan alat itu berhasl memisahkan ampas tepung sisa penggorengan pastel mini yang masih basah tercampur dengan minyak. Sehingga, nantinya minyak tersebut dapat dimanfaatkan kembali.