Prabowo Izinkan RS Asing Beroperasi di Indonesia, Ini Kata Pakar

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengajak Presiden Prabowo Subianto makam malam bersama di Istana lyse, Paris, Prancis, 14 Juli 2025.--
JAKARTA, HARIAN DISWAY - Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa pemerintah Indonesia telah memberikan izin bagi rumah sakit dan perguruan tinggi asing untuk beroperasi di dalam negeri.
Ia menambahkan bahwa kebijakan keterbukaan terhadap pihak asing telah diterapkan sejak dua tahun terakhir.
"Dalam dua tahun terakhir, kami telah membuka banyak sektor untuk partisipasi asing," kata Prabowo dalam pertemuannya dengan Presiden Dewan Eropa António Costa di Brussels, Belgia, Minggu, 13 Juli 2025.
BACA JUGA:Kehangatan Diplomasi Usai Bastille Day: Prabowo Dijamu Macron di Istana Élysée
Menanggapi pemberitaan mengenai masuknya cabang rumah sakit (RS) asing ke Indonesia, pengamat kesehatan Prof Dr. Tjandra Yoga Aditama menyampaikan sejumlah catatan penting.
Menurutnya, pada prinsipnya, kehadiran RS asing dapat disambut baik selama tujuannya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.
“Kalau salah satu kebijakan yang dipilih adalah dengan membuka cabang RS asing di Indonesia maka setidaknya ada tiga catatan yang baik jadi perhatian,” ujar Direktur Pascasarjana Universitas YARSI tersebut pada Selasa, Juli 2025.
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri jamuan makan malam privat yang diselenggarakan oleh Presiden Prancis, Emmanuel Macron, pada Senin malam, 14 Juli 2025, di Istana Élysée, Paris.--
BACA JUGA:TNI Tampil Memukau di Bastille Day Prancis: Prabowo Beri Hormat, Macron Apresiasi
Tiga Catatan Utama
Pertama, Tjandra menekankan bahwa keberadaan RS asing di Indonesia harus mampu meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat, tanpa memandang status sosial, serta tersebar merata di berbagai daerah.
Kedua, ia menyoroti kemungkinan bahwa cabang RS asing hanya akan melayani segmen tertentu masyarakat.
Jika hal ini terjadi, maka perlu ada upaya konkret untuk memperkuat kapasitas RS lokal agar dapat menjangkau kelompok masyarakat lainnya secara lebih optimal.
BACA JUGA:Momen Hangat Bastille Day: Presiden Prabowo Disambut Macron, Jadi Tamu Kehormatan Spesial
Ketiga, perhatian juga harus diberikan terhadap sumber daya manusia (SDM) yang mengelola cabang RS asing tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: