BACA JUGA:MotoGP Australia: Duo Marquez Guncang Persaingan, Martin dan Bagnaia Waspada
BACA JUGA:Dampak Kerusakan Mesin Marc Marquez di Sirkuit Mandalika dan Tantangan di GP Australia
"Sekarang sih bukan nomor 1. Tapi ini bukan masalah nomor 1 atau nomor 2. Ini lebih seperti pembalap yang lebih berpengalaman di garasi, dan pembalap yang tidak lebih berpengalaman di garasi," sebutnya.
"Pada akhirnya, kami mendapatkan kondisi dan perlakuan yang setara. Tim bekerja dengan level yang sama buat dua pembalap," ia menjelaskan.
"Itu penting. Karena tujuan utama kami adalah menang. Kalau Pecco gagal menang, aku harus menang. Begitu pun sebaliknya. Kalau aku gagal menang, Pecco harus menang. Itu targetnya," tegas Marquez.
Sejak Juli 2020, tepatnya sejak kecelakaan hebat yang mematahkan lengannya, Marc Marquez dicap menurun. Apakah tahun ini ambisinya jadi juara lagi akan terwujud?
"Yang bisa kukatakan adalah, kami punya segalanya untuk menjadi juara. Motornya ada, timnya bagus. Kini, semua ada di tanganku," pungkasnya. (*)