JLLT Ditarget Rampung 2040, Pemkot Surabaya Terhambat Anggaran

Minggu 26-01-2025,12:40 WIB
Reporter : Ghinan Salman
Editor : Mohamad Nur Khotib

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya menargetkan proyek pembangunan Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT) tuntas pada 2040 mendatang alias 15 tahun lagi.

Progres keberlanjutan JLLT tersebut terhambat anggaran. Pemerintah Kota Surabaya membutuhkan anggaran super jumbo untuk bisa merealisasikan proyek tersebut. 

Di bawah kepemimpinan periode kedua Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, proyek JLLT pun tetap masuk daftar prioritas pembangunan infrastruktur di Kota Pahlawan.

BACA JUGA:Pembangunan JLLT Surabaya Rampung 15 Tahun Lagi, Digarap Bertahap Mulai Tahun Depan

Namun, pengerjaannya tidak dimulai tahun ini. Proyek infrastruktur JLLT sepanjang 16,8 kilometer dan lebar 60 meter tersebut baru akan dikerjakan pada 2026 mendatang.

Lamanya proses pembangunan tersebut disebabkan oleh besarnya anggaran yang dibutuhkan. 

Pemkot Surabaya tak memiliki kekuatan anggaran untuk bisa menyelesaikan proyek tersebut dalam sekejap.

BACA JUGA:Pembebasan Lahan JLLT Surabaya Butuh Dana Rp 7 Triliun, Tak Masuk Daftar Prioritas Pembangunan Tahun Ini

Sebab, APBD Kota Surabaya setiap tahunnya hanya berkisar Rp 10-12 triliun. 

Anda sudah tahu, JLLT ini akan melintasi enam kecamatan di Kota Surabaya. Yakni, Kecamatan Kenjeran, Bulak, Mulyorejo, Sukolilo, Rungkut, dan Gunung Anyar. 

Kepala Bappedalitbang Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad mengatakan, proyek JLLT akan dikerjakan melalui skema multi-years. 

BACA JUGA:Baktiono Usulkan JLLT Surabaya Digarap 2023

Ia memperkirakan total anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 10 triliun.

"JLLT merupakan jalan bebas hambatan (tidak berbayar, Red) yang menghubungkan Bandara Juanda dengan Pelabuahan Tanjung Perak," kata Irvan. 

Pemkot Surabaya telah menyiapkan alokasi anggaran sebesar Rp 229 miliar per tahun untuk periode 2026-2027. Dari jumlah tersebut, Rp 179 miliar akan digunakan untuk pengadaan tanah. Sedangkan Rp 50 miliar dialokasikan untuk pembangunan fisik. 

Kategori :