Tiongkok Tantang AS di Bidang AI

Jumat 31-01-2025,17:37 WIB
Reporter : Doan Widhiandono
Editor : Noor Arief Prasetyo

"Kami tahu perusahaan-perusahaan berbasis Tiongkok terus berusaha mendistilasi model dari perusahaan AI terkemuka AS," kata juru bicara OpenAI kepada kantor berita Agence France-Presse.

"Kami yakin bahwa ke depan sangat penting untuk bekerja sama dengan pemerintah AS guna melindungi model-model paling canggih dari upaya pihak lawan dan pesaing yang ingin mengambil teknologi AS," katanya.

OpenAI menyebut bahwa praktik tersebut melanggar ketentuan layanannya. Mereka pun berupaya mendeteksi serta mencegah upaya serupa di masa depan.


WORKSHOP PARA GURU untuk menggunakan ChatGPT di Jenewa, Swiss, Februari 2023.-Coffrini-AFP-

Ironisnya, OpenAI sendiri tengah menghadapi berbagai tuduhan pelanggaran hak kekayaan intelektual. Terutama terkait penggunaan materi berhak cipta dalam pelatihan model AI generatifnya.

"Distilasi melanggar sebagian besar ketentuan layanan, tetapi ironis -- bahkan munafik -- bahwa perusahaan teknologi besar kini mengkritiknya," kata Lutz Finger, dosen tamu senior di Universitas Cornell.

Sementara itu, investasi di bidang kecerdasan buatan terus menarik perhatian banyak perusahaan. SoftBank, perusahaan dari Jepang, tengah dalam pembicaraan untuk menginvestasikan USD 15-25 miliar di OpenAI. Menurut Financial Times, Kamis, 30 Januari 2025, hal tersebut membuat SoftBank berpotensi sebagai penyandang dana terbesar dalam pengembangan ChatGPT.

SoftBank dan OpenAI merupakan bagian dari inisiatif Stargate yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump. Pemerintahan Trump ingin menginvestasikan hingga USD 500 miliar dalam infrastruktur AI di AS. (*)

 

Kategori :