Pengembangan IKM Jatim Terhambat Regulasi

Jumat 31-01-2025,18:39 WIB
Reporter : Michael Fredy Jacob
Editor : Noor Arief Prasetyo

“IKM ini memiliki peran penting dalam ekonomi Jatim. Termasuk saat menghadapi tantangan besar seperti pandemi Covid-19 lalu. Kemampuan IKM dalam menghadapi pandemi dilakukan melalui adaptasi produk dan layanan,” ungkapnya.

Namun, ia mengungkapkan, ada beberapa faktor yang menjadi penghambat pertumbuhan IKM di Jatim. Misalnya seperti ketergantungan bahan baku impor, keterbatasan akses pasar, akses permodalan, kualitas SDM yang kurang memadai, legalitas usaha, keterbatasan teknologi produksi dan produk yang belum terstandarkan.

Yang bikin parah, saat ini penghambat terbesar pertumbuhan IKM di Jatim adalah regulasi pemerintah pusat. Presiden Indonesia Prabowo Subianto meminta penghematan anggaran. Sehingga, banyak anggaran kementerian yang dipangkas. Termasuk pembinaan IKM.

“Jadi, sepanjang Januari 2025 ini, kami belum melakukan pembinaan terhadap IKM baru. Karena, anggarannya belum turun. Terhambat regulasi yang ada saat ini. Kami masih belum mengetahui lagi, seperti apa ke depannya ini. Kita tunggu saja,” ungkapnya.

Pemprov Jatim pun terus mendorong pelaku IKM untuk melakukan ekspor. Karena itu, Disperindag mendorong untuk standardisasi produk IKM. Mengikutsertakan ke pameran dan misi dagang. Pengembangan desain produk. Pelatihan peningkatan kualitas produk berstandar ekspor.

Lalu, pengembangan untuk pasar internasional dilakukan melalui Sosialisasi FTA, export coaching program, business matching, misi dagang luar negeri, dan pameran. Dukungan pemasaran online bagi produk IKM dan pengembangan sentra industri dan program desa devisa. (*)

 

Kategori :