Di tengah tren gaya hidup sehat, aplikasi seperti MyFitnessPal dan Headspace menjadi andalan untuk mendukung kesehatan fisik dan mental.
MyFitnessPal membantu melacak asupan kalori dan aktivitas olahraga, sedangkan Headspace menawarkan panduan meditasi untuk mengurangi stres dan meningkatkan konsentrasi.
Tak ketinggalan, Strava juga populer di kalangan pecinta olahraga, terutama lari dan bersepeda. Aplikasi ini membantu melacak jarak tempuh, kecepatan, dan rute, sekaligus memungkinkan pengguna untuk terhubung dengan komunitas olahraga global.
Aplikasi untuk Belajar dan Pengembangan Diri
Untuk pengembangan diri, aplikasi seperti Coursera dan Duolingo menawarkan akses belajar yang fleksibel. Coursera menyediakan kursus online dari universitas ternama di seluruh dunia, sementara Duolingo memudahkan belajar bahasa asing dengan cara yang interaktif dan menyenangkan.
BACA JUGA: 7 Aplikasi Pencari Kerja Selain Glints dan JobStreet
BACA JUGA: 5 Aplikasi Fake GPS Mirip MocPOGO yang Layak Dicoba
Bagi yang tertarik belajar coding, SoloLearn adalah aplikasi yang direkomendasikan. Aplikasi ini menyediakan kursus pemrograman dalam berbagai bahasa seperti Python, JavaScript, dan C++, lengkap dengan latihan interaktif.
Kemudahan yang ditawarkan aplikasi dan platform ini menunjukkan bagaimana teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan anak muda.
Secara tersirat, siapa yang menggunakan aplikasi ini adalah anak muda dari berbagai latar belakang; apa yang dilakukan adalah mengelola pekerjaan, menyalurkan hobi, hingga mengembangkan potensi diri.
Teknologi bukan lagi sekadar alat bantu, melainkan sahabat yang mendukung produktivitas dan kreativitas di setiap langkah kehidupan.
BACA JUGA: Sambut Imlek, Nation Star Academy Rayakan Keberagaman dan Pentas Seni
BACA JUGA: Instagram Akan Rilis Edits, Pesaing TikTok dan CapCut
Dengan terus berkembangnya aplikasi-aplikasi baru, anak muda kini memiliki lebih banyak kesempatan untuk mengeksplorasi, belajar, dan tumbuh di dunia yang serba digital ini.
Tantangannya hanya satu: bagaimana menggunakan teknologi dengan bijak untuk meraih tujuan hidup yang lebih bermakna (*)
*) Pingki Maharani, mahasiswa magang dari Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Terbuka Surabaya